Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menorehkan prestasi gemilang di bidang Fisika. Menurut Schimago Institution Ranking 2021, dalam bidang Physics dan Astronomy Untirta menduduki Ranking-1 di Indonesia, Ranking-40 di Asia dan Ranking 177 di Dunia. 

Posisi ini menunjukkan bahwa Program Studi Pendidikan Fisika yang dimiliki oleh Untirta telah mampu bersaing dan menghasilkan riset serta publikasi berkelas dunia.

Pemeringkatan Universitas di dunia yang dilakukan oleh Schimago (SIR) ini dilakukan setiap tahun dari hasil yang diperoleh selama periode lima tahun, yang berakhir dua tahun sebelum edisi peringkat. 

Misalnya, jika tahun publikasi yang dipilih adalah 2021, maka hasil yang digunakan adalah dari periode lima tahun yakni 2015-2019. 

Satu-satunya pengecualian adalah kasus indikator web yang hanya dihitung selama setahun terakhir. Adapun kriteria yang dinilai adalah Research (50 persen), Innovation (30 persen) dan Societal impact (20 persen). 

Pemeringkatan ini menjadi perhatian bagi ilmuwan Indonesia, karena selama ini mereka cenderung berpatokan pada publikasi di Jurnal terindeks Scopus. Data Scimago bergantung pada data Scopus, keduanya milik penerbit Elsevier. 

Perbedaan antara keduanya adalah Scimago tersedia untuk umum, sementara penggunaan Scopus perlu berlangganan. Scopus adalah database abstrak dan kutipan yang dimiliki oleh Elsevier, sebuah grup publikasi internasional.

Menurut Yus Rama Deny, PhD, Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika Untirta, posisi ini tidak lepas dari puluhan publikasi para dosen di prodi-nya (sejak Tahun 2015) yang juga banyak disitasi oleh ilmuwan kelas dunia pada Jurnal terindeks Scopus. 

Misalnya, penelitian tentang "Reflection electron energy loss spectroscopy for ultrathin gate oxide materials" yang dipublikasikan di Jurnal Surface and Interface Analysis terindeks di Scopus Quartile-2 (Q2), telah di-sitasi 44 kali. 

Begitu juga ditemukan puluhan sitasi dari Jurnal Scopus Quartile-1 (Q1), seperti Journal of Electron Spectroscopy and Related Phenomena, Thin Solid Films, Materials Research Bulletin, Applied Surface Science, Journal of Vacuum Science and Technology A: Vacuum, Surfaces and Films, dan Journal of Magnetism and Magnetic Materials.

Pria 39 tahun alumni Chungbuk National University (South Korea) ini menambahkan bahwa prestasi ini tidak diraih dengan mudah, namun dengan perencanaan yang matang. 

Dirinya sudah mempersiapkan puluhan riset dari memenangkan berbagai hibah penelitian baik di nasional maupun internasional untuk para dosen dan mahasiswa pendidkan fisika di laboratoriumnya (baik di research-lab maupun education lab). Termasuk juga beberapa kerjasama lintas bidang dengan Universitas terkemuka di dalam dan luar negeri. 

Alhasil mahasiswa dan para dosennya banyak menghasilkan prototype, patent dan publikasi bertaraf internasional. 

Beberapa prototype saat ini tengah menjalani proses hilirisasi dan ada yang sedang diusulkan untuk di-hilirisasi dengan pihak industri melalui program matching-fund.

Rektor Untirta, Prof. Dr. Fatah Sulaiman menanggapi berita ini sangat bersyukur dan semakin optimis akan mampu merealisasikan Visi-nya mewujudkan UNTIRTA Sebagai Integrated Smart and Green (It’S Green) University yang UNGGUL, BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING, di Kawasan ASEAN tahun 2030. 

Ia juga mengatakan bahwa hal ini merupakan komitmen bersama dan hasil kolaborasi sivitas akademika Untirta untuk terus meningkatkan kualitas dan mutu Untirta.




 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021