Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar dan Musyawarah Nasional (Munas) ke-5 Muslimat Mathla’ul Anwar (Musma) pada 1 - 3 April 2021 di Mega Mendung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Jokowi dan diitutup oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
”Insya Allah Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar dan Munas ke-5 Musma akan dibuka secara virtual oleh Presiden Jokowi dan ditutup oleh Wapres KH Ma’ruf Amin,” kata Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC) Muktamar XX Mathla’ul Anwar, Andi Yudi Hendriawan (AYH) di Mega Mendung, Bogor, Kamis (1/4/2021).
AYH lebih lanjut menjelaskan, hari pertama muktamar (Kamis malam, 1 April 2021) akan diisi dengan ta’aruf (perkenalan) atau silaturahim antara peserta (perwakilan) yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia dengan jajaran Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA), Majelis Fatwa, Majelis Amanah, dan Badan Otonom Mathla’ul Anwar.
Kemudian Presiden Jokowi dijadwalkan membuka muktamar secara virtual pada Jum’at pagi tanggal 2 April 2021, sedangkan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin akan menutup muktamar, juga secara virtual pada Sabtu sore 3 April 2021.
Selain bertujuan melakukan penyegaran pengurus, muktamar juga akan mengeluarkan rekomendasi, menyempurnakan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Organisasi, dan menyusun Program Kerja.
AYH menyatakan bersyukur muktamar mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin serta Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (Purn) Dr H Wiranto, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko, dan Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel.
“Selain itu muktamar mendapatkan dukungan dari Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Banten Wahidin Halim, Bupati Pandeglang Hj Irna Narulita Dimyati, dan Bupati Bogor Hj Ade Munawaroh Yasin,” katanya.
Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga mengemukakan, tema Muktamar XX yang juga bersamaan dengan Peringatan HUT ke-105 Mathla’ul Anwar adalah “Menata umat, merekat bangsa”.
Tema ini mengartikulasikan wujud semangat kader untuk kebangkitan kedua Mathla’ul Anwar dengan berbagai aspek terkait medan jihadnya, baik di bidang pendidikan dan dakwah maupun sosial serta untuk menata kembali kepedulian terhadap umat yang menjadi fokus amaliyahnya.
“Suksesnya penyelenggaraan Muktamar XX Mathla’ul Anwar adalah suksesnya Ormas ini dalam ikut berkontribusi bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa ke depan,” katanya sambil menambahkan bahwa muktamar diikuti oleh peserta secara selektif serta dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Mathla’ul Anwar itu sendiri didirikan pada 10 Ramadhan 1334 Hijriah atau 10 Juli 1916 oleh KH E Mohammad Yasin, KH Tb Mohammad Sholeh, dan KH Mas Abdurrahman serta dibantu oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di daerah Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Ormas tersebut didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah serta sepuluh tahun lebih awal dibanding NU. Muhammadiyah dirikan pada 18 Nopember 1912 di Kauman Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan dan NU pada 31 Januari 1926 di Surabaya Jawa Timur oleh KH Hasyim Asy’ari.
Mathla’ul Anwar selama ini mengelola ribuan lembaga pendidikan dari tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi, bukan hanya di Provinsi Banten, tetapi juga di beberapa provinsi lainnya di Indonesia.
Adapun perguruan tinggi yang dikelolanya adalah Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA). UNMA yang berlokasi di Cikaliung Pandeglang itu dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi swasta favorit di Provinsi Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
”Insya Allah Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar dan Munas ke-5 Musma akan dibuka secara virtual oleh Presiden Jokowi dan ditutup oleh Wapres KH Ma’ruf Amin,” kata Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC) Muktamar XX Mathla’ul Anwar, Andi Yudi Hendriawan (AYH) di Mega Mendung, Bogor, Kamis (1/4/2021).
AYH lebih lanjut menjelaskan, hari pertama muktamar (Kamis malam, 1 April 2021) akan diisi dengan ta’aruf (perkenalan) atau silaturahim antara peserta (perwakilan) yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia dengan jajaran Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA), Majelis Fatwa, Majelis Amanah, dan Badan Otonom Mathla’ul Anwar.
Kemudian Presiden Jokowi dijadwalkan membuka muktamar secara virtual pada Jum’at pagi tanggal 2 April 2021, sedangkan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin akan menutup muktamar, juga secara virtual pada Sabtu sore 3 April 2021.
Selain bertujuan melakukan penyegaran pengurus, muktamar juga akan mengeluarkan rekomendasi, menyempurnakan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Organisasi, dan menyusun Program Kerja.
AYH menyatakan bersyukur muktamar mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin serta Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (Purn) Dr H Wiranto, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko, dan Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel.
“Selain itu muktamar mendapatkan dukungan dari Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Banten Wahidin Halim, Bupati Pandeglang Hj Irna Narulita Dimyati, dan Bupati Bogor Hj Ade Munawaroh Yasin,” katanya.
Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga mengemukakan, tema Muktamar XX yang juga bersamaan dengan Peringatan HUT ke-105 Mathla’ul Anwar adalah “Menata umat, merekat bangsa”.
Tema ini mengartikulasikan wujud semangat kader untuk kebangkitan kedua Mathla’ul Anwar dengan berbagai aspek terkait medan jihadnya, baik di bidang pendidikan dan dakwah maupun sosial serta untuk menata kembali kepedulian terhadap umat yang menjadi fokus amaliyahnya.
“Suksesnya penyelenggaraan Muktamar XX Mathla’ul Anwar adalah suksesnya Ormas ini dalam ikut berkontribusi bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa ke depan,” katanya sambil menambahkan bahwa muktamar diikuti oleh peserta secara selektif serta dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Mathla’ul Anwar itu sendiri didirikan pada 10 Ramadhan 1334 Hijriah atau 10 Juli 1916 oleh KH E Mohammad Yasin, KH Tb Mohammad Sholeh, dan KH Mas Abdurrahman serta dibantu oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di daerah Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Ormas tersebut didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah serta sepuluh tahun lebih awal dibanding NU. Muhammadiyah dirikan pada 18 Nopember 1912 di Kauman Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan dan NU pada 31 Januari 1926 di Surabaya Jawa Timur oleh KH Hasyim Asy’ari.
Mathla’ul Anwar selama ini mengelola ribuan lembaga pendidikan dari tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi, bukan hanya di Provinsi Banten, tetapi juga di beberapa provinsi lainnya di Indonesia.
Adapun perguruan tinggi yang dikelolanya adalah Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA). UNMA yang berlokasi di Cikaliung Pandeglang itu dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi swasta favorit di Provinsi Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021