Tangerang, (ANTARABanten) - Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Banten, diminta untuk melakukan pengawasan menjelang penerimaan siswa baru terkait Peraturan Wali Kota Tangerang Selatan tentang dana pungutan sekolah yang tidak ada batasan.
"Jangan sampai orang tua siswa dirugikan dan dibuat resah karena adanya pungutan biaya sekolah saat penerimaan siswa," kata Sekretaris
Komisi B DPRD Kota Tangerang Selatan, Abdul Kohar di Tangerang, Kamis.
Dikatakan Kohar, belum dicabutnya Perwal terkait pendidikan akan menimbulkan kontroversi dan berbagai macam persoalan. Apalagi, bila
melihat tahun sebelumnya, banyak wali murid yang merasa keberatan terkait adanya pungutan biaya sekolah dengan biaya tinggi.
Oleh karena itu, DPRD mendesak agar wali kota beserta Dinas Pendidikan untuk melakukan antisipasi dengan cara memberikan himbauan
atau sejenisnya kepada seluruh kepala sekolah terkiat sumbangan pendidikan.
"Wali kota harus tegas mengambil sikap ini agar tidak terjadi pungutan liar yang dilakukan kepala sekolah dan mencederai dunia pendidikan nantinya," katanya.
Selain itu, DPRD juga berharap agar biaya penerimaan siswa baru 2011 harus lebih rendah dari 2010. Hal ini diakuinya sudah disampaikan dalam rapat koordinasi terakhir komisi B dengan dinas pendidikan.
"Kami ingin hal ini diantisipasi, Pemkot harus tegas soal ini. Sumbangan atau dana investasi sekolah harus lebih rendah tahun ini. Kami pun sudah menyampaikan hal ini beberapa waktu lalu," katanya.
Dewan sendiri kata dia sudah menyarankan penurunan biaya dari 20 hingga 25 persen. "Pernyataan ini kami sampaikan dalam rapat
pembahasan draft Raperda Pelayanan Pendidikan. "Ketika itu Raperda itu sedang di bahas oleh tim Prolegda dan Banleg," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Matodah mengatakan akan mengumpulkan semua pihak dan Kepala Sekolah untuk membahas
masalah ini.
"Belum ada kesepakatan soal dana investasi pendidikan, untuk pembahasannya akan kami undang pihak lain. Seperti dewan pendidikan
Kota Tangsel. Sementara yang menentukan itu wali kota," katanya.
Wakil Wali Kota Tangsel, Banyamin Davnie mengatakan, pihaknya mendukung penuh biaya pendidikan murah untuk tahun ajaran
berikutnya.
Bahkan ia berjanji akan menekan dana investasi pendidikan atau sumbangan pendidikan bagi siswa baru. Hal ini menyusul banyaknya
keluhan orang tua di tahun ajaran ini.
"Kami mendukung biaya pendidikan murah. Oleh karena itu, kami minta sekolah untuk menerapkan biaya murah. Kalau bisa diturunkan
sampai 50 persen atau semurah-murahnya, kami akan tekan pihak sekolah,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011
"Jangan sampai orang tua siswa dirugikan dan dibuat resah karena adanya pungutan biaya sekolah saat penerimaan siswa," kata Sekretaris
Komisi B DPRD Kota Tangerang Selatan, Abdul Kohar di Tangerang, Kamis.
Dikatakan Kohar, belum dicabutnya Perwal terkait pendidikan akan menimbulkan kontroversi dan berbagai macam persoalan. Apalagi, bila
melihat tahun sebelumnya, banyak wali murid yang merasa keberatan terkait adanya pungutan biaya sekolah dengan biaya tinggi.
Oleh karena itu, DPRD mendesak agar wali kota beserta Dinas Pendidikan untuk melakukan antisipasi dengan cara memberikan himbauan
atau sejenisnya kepada seluruh kepala sekolah terkiat sumbangan pendidikan.
"Wali kota harus tegas mengambil sikap ini agar tidak terjadi pungutan liar yang dilakukan kepala sekolah dan mencederai dunia pendidikan nantinya," katanya.
Selain itu, DPRD juga berharap agar biaya penerimaan siswa baru 2011 harus lebih rendah dari 2010. Hal ini diakuinya sudah disampaikan dalam rapat koordinasi terakhir komisi B dengan dinas pendidikan.
"Kami ingin hal ini diantisipasi, Pemkot harus tegas soal ini. Sumbangan atau dana investasi sekolah harus lebih rendah tahun ini. Kami pun sudah menyampaikan hal ini beberapa waktu lalu," katanya.
Dewan sendiri kata dia sudah menyarankan penurunan biaya dari 20 hingga 25 persen. "Pernyataan ini kami sampaikan dalam rapat
pembahasan draft Raperda Pelayanan Pendidikan. "Ketika itu Raperda itu sedang di bahas oleh tim Prolegda dan Banleg," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Matodah mengatakan akan mengumpulkan semua pihak dan Kepala Sekolah untuk membahas
masalah ini.
"Belum ada kesepakatan soal dana investasi pendidikan, untuk pembahasannya akan kami undang pihak lain. Seperti dewan pendidikan
Kota Tangsel. Sementara yang menentukan itu wali kota," katanya.
Wakil Wali Kota Tangsel, Banyamin Davnie mengatakan, pihaknya mendukung penuh biaya pendidikan murah untuk tahun ajaran
berikutnya.
Bahkan ia berjanji akan menekan dana investasi pendidikan atau sumbangan pendidikan bagi siswa baru. Hal ini menyusul banyaknya
keluhan orang tua di tahun ajaran ini.
"Kami mendukung biaya pendidikan murah. Oleh karena itu, kami minta sekolah untuk menerapkan biaya murah. Kalau bisa diturunkan
sampai 50 persen atau semurah-murahnya, kami akan tekan pihak sekolah,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011