Bupati Pandeglang Hj Irna Narulita menyatakan optimismenya bahwa pendiri Mathla’ul Anwar KH Mas Abdurrahman akan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional atas jasa-jasanya yang besar terhadap kemajuan pendidikan, bukan hanya di Provinsi Banten, tetapi juga di banyak daerah lainnya di Indonesia.
“Waktu melihat berkas bahwa ada usulan Pahlawan Nasional dari Pandeglang, saya sebagai bupati tanpa pikir panjang langsung membuat rekomendasi agar prosesnya cepat,” katanya di Pandeglang, Selasa (23/3/2021).
Bupati Pandeglang mengemukakan keterangan tersebut ketika menerima audiensi jajaran Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) dan Panitia Muktamar ke-20 dan HUT ke-105 Mathla'ul Anwar di Pendopo Kabupaten Pandeglang.
Dari jajaran Mathla’ul Anwar yang hadir pada audiensi itu antara lain KH Ahmad Sadeli Karim (Ketua Umum PBMA), H Udin Saparudin (Wasekjen PBMA), Andi Yudi Hendriawan (Ketua Panitia Pelaksana Muktamar), dan Dhona El Furqon (Pengasuh Ponpes KH Mas Abdurrahman Matha'ul Anwar).
Menurut Bupati Pandeglang, KH Mas Abdurrahman adalah figur dan tokoh nasional yang harus dicontoh dan diteladani oleh generasi muda, terutama di kalangan Mathla’ul Anwar.
Ia juga percaya bahwa usulan KH Mas Abdurrahman sebagai Pahlawan Nasional adalah wujud penghargaan warga Mathla’ul Anwar kepada salah satu pendiri dari Ormas Islam yang kini sudah berusia lebih dari satu abad itu.
Usulan agar KH Mas Abdurrahman menjadi Pahlawan Nasional sudah disampaikan kepada Pemerintah pada 2020, namun belum berhasil karena adanya beberapa kendala teknis. Usulan tersebut akan ditindaklanjuti pada kepengurusan baru Mathla’ul Anwar hasil Muktamar 2021.
Bupati Pandeglang juga menyatakan, pihaknya menyambut baik pelaksanaan Muktamar XX dan HUT ke-105 Mathla’ul Anwar serta akan mendukung kelancaran acara tersebut, termasuk akan membantu pemberangkatan serta akomodasi panitia dan peserta dari Pandeglang.
Irna lebih lanjut berpesan kepada Panitia Muktamar agar tetap menjalankan prosedur kesehatan yang ketat selama berlangsungnya acara agar tidak ada cluster baru penyebaran COVID-19. Muktamar ke-20 Ormas tersebut akan berlangsung pada 1-3 April 2021 di Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.
Ia juga menyatakan kesediaannya menjadi warga Mathla’ul Anwar, karena sesuai tugasnya sebagai pemimpin di Kabupaten Pandeglang harus bermitra dengan Ormas yang lahir pada 1916 di daerah Menes Kabupaten Pandeglang itu.
“Tidak ada alasan untuk menolak bergabung menjadi warga Mathla’ul Anwar, karena saya yakin perjuangan Ormas Islam ini adalah mencerdaskan kehidupan umat dan bangsa,” ujarnya.
Sementara itu Wasekjen PBMA yang juga Koordinator Acara dan Persidangan Panitia Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar Udin Saparudin mengapresiasi Bupati Pandeglang yang menerima audiensi jajaran PBMA dan Panitia Muktamar ke-20 Mathla'ul Anwar dengan penuh keakraban dan persaudaraan.
“Suasana kebatinan dan keakraban antara Bupati dan jajaran Pemda Pandeglang dengan pihak Mathla’ul Anwar adalah langkah positif sebagai mitra untuk melangkah maju bersama dalam upaya mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
“Waktu melihat berkas bahwa ada usulan Pahlawan Nasional dari Pandeglang, saya sebagai bupati tanpa pikir panjang langsung membuat rekomendasi agar prosesnya cepat,” katanya di Pandeglang, Selasa (23/3/2021).
Bupati Pandeglang mengemukakan keterangan tersebut ketika menerima audiensi jajaran Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) dan Panitia Muktamar ke-20 dan HUT ke-105 Mathla'ul Anwar di Pendopo Kabupaten Pandeglang.
Dari jajaran Mathla’ul Anwar yang hadir pada audiensi itu antara lain KH Ahmad Sadeli Karim (Ketua Umum PBMA), H Udin Saparudin (Wasekjen PBMA), Andi Yudi Hendriawan (Ketua Panitia Pelaksana Muktamar), dan Dhona El Furqon (Pengasuh Ponpes KH Mas Abdurrahman Matha'ul Anwar).
Menurut Bupati Pandeglang, KH Mas Abdurrahman adalah figur dan tokoh nasional yang harus dicontoh dan diteladani oleh generasi muda, terutama di kalangan Mathla’ul Anwar.
Ia juga percaya bahwa usulan KH Mas Abdurrahman sebagai Pahlawan Nasional adalah wujud penghargaan warga Mathla’ul Anwar kepada salah satu pendiri dari Ormas Islam yang kini sudah berusia lebih dari satu abad itu.
Usulan agar KH Mas Abdurrahman menjadi Pahlawan Nasional sudah disampaikan kepada Pemerintah pada 2020, namun belum berhasil karena adanya beberapa kendala teknis. Usulan tersebut akan ditindaklanjuti pada kepengurusan baru Mathla’ul Anwar hasil Muktamar 2021.
Bupati Pandeglang juga menyatakan, pihaknya menyambut baik pelaksanaan Muktamar XX dan HUT ke-105 Mathla’ul Anwar serta akan mendukung kelancaran acara tersebut, termasuk akan membantu pemberangkatan serta akomodasi panitia dan peserta dari Pandeglang.
Irna lebih lanjut berpesan kepada Panitia Muktamar agar tetap menjalankan prosedur kesehatan yang ketat selama berlangsungnya acara agar tidak ada cluster baru penyebaran COVID-19. Muktamar ke-20 Ormas tersebut akan berlangsung pada 1-3 April 2021 di Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.
Ia juga menyatakan kesediaannya menjadi warga Mathla’ul Anwar, karena sesuai tugasnya sebagai pemimpin di Kabupaten Pandeglang harus bermitra dengan Ormas yang lahir pada 1916 di daerah Menes Kabupaten Pandeglang itu.
“Tidak ada alasan untuk menolak bergabung menjadi warga Mathla’ul Anwar, karena saya yakin perjuangan Ormas Islam ini adalah mencerdaskan kehidupan umat dan bangsa,” ujarnya.
Sementara itu Wasekjen PBMA yang juga Koordinator Acara dan Persidangan Panitia Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar Udin Saparudin mengapresiasi Bupati Pandeglang yang menerima audiensi jajaran PBMA dan Panitia Muktamar ke-20 Mathla'ul Anwar dengan penuh keakraban dan persaudaraan.
“Suasana kebatinan dan keakraban antara Bupati dan jajaran Pemda Pandeglang dengan pihak Mathla’ul Anwar adalah langkah positif sebagai mitra untuk melangkah maju bersama dalam upaya mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021