Tangerang, (ANTARABanten) - Pasar Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Banten, selama enam tahun pembangunan terbengkalai, sehingga para pedagang resah, karena mereka sudah menyetorkan uang kepemilikan kios.
"Kami mengharapkan Pemkab Tangerang turun tangan mengatasi pembangunan Pasar Tigaraksa, karena terkesan dibiarkan terbengkalai," kata Mamat (38), seorang pedagang pasar yang ditemui di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan, Pasar Tigaraksa dibangun sejak Februari 2005 dengan nilai awal sebesar Rp1,4 miliar pada lahan sewa milik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tangerang.
Namun hingga kini hanya berdiri belasan kios yang kondisinya memprihatinkan tanpa atap dan pada bagian tertentu ditumbuhi rumput dan tanaman liar.
Pendapat serupa juga disampaikan pedagang lainnya, Usman (40) dan Syarif (37) penduduk Desa Cileles, Kecamatan Tigaraksa, Tangerang.
Bahkan pada bagian depan pasar terdapat pasir yang sudah berserakan dan batu bata yang pecah serta dalam kios berfungsi sebagai tempat hewan ternak berteduh.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Peduli Pembangunan Pasar Tigaraksa (MP3T), Acep Jaya mengatakan, pihaknya berharap Bupati Tangerang, H. Ismet Iskandar untuk mengatasi pembangunan pasar yang terbengkalai itu.
Menurut Acep, bila pasar itu dibangun kembali, maka akan mampu memperlancar roda perekonomian desa dan penduduk tidak lagi mengalami kesulitan pangan maupun kebutuan sehari-hari.
Ia mengatakan, selama ini warga Tigaraksa terpaksa harus belanja kebutuhan dapur ke Pasar Cikupa yang jaraknya relatif jauh dan mengeluarkan uang lebih untuk biaya transportasi.
Demikian pula, katanya, diharapkan anggota DPRD Kabupaten Tangerang peduli terhadap pembangunan pasar agar roda perekominian desa menjadi lancar.
Bupati Tangerang, H. Ismet Iskandar mengatakan, pihaknya akan membentuk tim untuk mengatasi masalah pasar tersebut dan melibatkan aparat Perusahaan Daerah (PD) Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR).
"Tim dari Pemkab Tangerang diterjunkan guna mengatasi pasar yang terbengkalai itu dan diupayakan mencari solusi terbaik, sehingga tidak merugikan pedagang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011
"Kami mengharapkan Pemkab Tangerang turun tangan mengatasi pembangunan Pasar Tigaraksa, karena terkesan dibiarkan terbengkalai," kata Mamat (38), seorang pedagang pasar yang ditemui di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan, Pasar Tigaraksa dibangun sejak Februari 2005 dengan nilai awal sebesar Rp1,4 miliar pada lahan sewa milik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tangerang.
Namun hingga kini hanya berdiri belasan kios yang kondisinya memprihatinkan tanpa atap dan pada bagian tertentu ditumbuhi rumput dan tanaman liar.
Pendapat serupa juga disampaikan pedagang lainnya, Usman (40) dan Syarif (37) penduduk Desa Cileles, Kecamatan Tigaraksa, Tangerang.
Bahkan pada bagian depan pasar terdapat pasir yang sudah berserakan dan batu bata yang pecah serta dalam kios berfungsi sebagai tempat hewan ternak berteduh.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Peduli Pembangunan Pasar Tigaraksa (MP3T), Acep Jaya mengatakan, pihaknya berharap Bupati Tangerang, H. Ismet Iskandar untuk mengatasi pembangunan pasar yang terbengkalai itu.
Menurut Acep, bila pasar itu dibangun kembali, maka akan mampu memperlancar roda perekonomian desa dan penduduk tidak lagi mengalami kesulitan pangan maupun kebutuan sehari-hari.
Ia mengatakan, selama ini warga Tigaraksa terpaksa harus belanja kebutuhan dapur ke Pasar Cikupa yang jaraknya relatif jauh dan mengeluarkan uang lebih untuk biaya transportasi.
Demikian pula, katanya, diharapkan anggota DPRD Kabupaten Tangerang peduli terhadap pembangunan pasar agar roda perekominian desa menjadi lancar.
Bupati Tangerang, H. Ismet Iskandar mengatakan, pihaknya akan membentuk tim untuk mengatasi masalah pasar tersebut dan melibatkan aparat Perusahaan Daerah (PD) Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR).
"Tim dari Pemkab Tangerang diterjunkan guna mengatasi pasar yang terbengkalai itu dan diupayakan mencari solusi terbaik, sehingga tidak merugikan pedagang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011