Pandeglang (ANTARABanten) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, mengimbau warga untuk tidak konsumsi daging unggas yang sakit.


"Masyarakat kita masih terbiasa memotong unggas, terutama ayam kampung, yang sakit, kemudian dagingnya dikonsumsi," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan Disnakeswan Kabupaten Pandeglang drh Diah di Pandeglang, Kamis.

Padahal, kata dia, kebiasaan itu bisa membahayakan bagi masyarakat, terutama saat memotong dan mengolah daging sebelum dimasak.

"Yang kita khawatirkan saat memotong unggas, mencuci serta memotong daging unggas itu," paparnya.

Kalau mengkonsumsi daging unggasnya tidak berbahaya, karena jika dimasak, virus atau kuman yang ada pada daging tersebut akan mati, jadi tidak membahayakan.

Untuk itu, Diah mengharapkan agar kebiasaan memotong dan mengkonsumi unggas sakit dihilangkan, lebih baik dimusnahkan guna mencegah terjadinya hal tak diinginkan.

Menurut dia, Pandeglang merupakan salah satu daerah rawan penyakit flu burung (Avian Influenza-AI), walapun penyebarannya dalam skala lemah.

Selama 2011, serangan AI terjadi sekali pada Januari 2011 di Kecamatan Menes, yang mengakibatkan 30 ekor ayam kampung miliki warga mati.

Diah juga menjelaskan, sejak 2007-2011 serangan flu burung terjadi di 11 kecamatan di daerah tersebut.

"Serangan flu burung pada unggas memang selalu ada setiap tahun, namun tidak sampai memprihatinkan karena jumlah unggas yang mati relatif sedikit dan bisa segera ditangani," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011