Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengingatkan warga agar mewaspadai potensi bencana alam, karena memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

"Peringatan kewaspadaan ini guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Pebby Rizky Pratama di Lebak, Banten, Selasa.

Baca juga: Jelang leg kedua PSG vs Barca, Koeman: Tidak ada yang mustahil

BPBD Lebak mencatat sepanjang Januari sampai Februari 2021 terjadi bencana alam, yakni 113 rumah terendam banjir, 13 rumah terbakar, 38 rumah diterjang angin puting beliung dan tiga rumah tertimpa longsor.

Kejadian bencana alam itu dilaporkan seorang meninggal akibat terbakar dan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Oleh karena itu, BPBD Lebak mengimbau masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca buruk.

Biasanya, kata dia, peralihan musim itu ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir.

"Kami sudah menyampaikan surat peringatan kewaspadaan kepada relawan kecamatan dan relawan desa siaga guna mengantisipasi bencana alam agar tidak mengakibatkan korban jiwa," katanya.

Menurut dia, BPBD Lebak kini mengoptimalkan pelayanan untuk penanganan bencana alam dengan mendirikan posko utama dengan memberlakukan piket secara bergantian dengan petugas dan relawan inti.

Selain itu juga disiapkan logistik dan peralatan evakuasi serta tenda pengungsian untuk penanganan pascabencana alam agar terpenuhi pelayanan kebutuhan dasar.

BPBD Lebak juga berkoordinasi dengan TNI, Polisi, Dishub, Relawan Tagana, PMI, PLN, DPUPR, Kemensos, Ketapang, Basarnas dan BNPB.

"Kami tetap mengutamakan pertolongan dan keselamatan warga jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021