Serang (ANTARABanten) - Produksi perikanan budi daya di Provinsi Banten mencapai 88.884 ton pada 2010 atau naik 149,5 persen dibandingkan 2009 yang hanya 35.636,20 ton.


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Suyitno di Serang, Rabu, mengatakan, sedangkan produksi perikanan budi daya pada 2008 hanya sekitar 27.416 ton.

"Pada 2011 kami menargetkan produksi mencapai 105 ribu ton atau naik sekitar 30 persen dibanding 2010," kata Suyitno usai meninjau Balai Budi Daya Ikan Air Tawar (BBAT) Dinas Kelautan Provinsi Banten di Curugbarang, Pandeglang.

Ia mengatakan, kenaikan produksi perikanan budi daya pada 2010  sebagian besar karena peningkatan drastis produksi rumput laut di seluruh Provinsi Banten. Faktor lain adalah makin berkembangnya bisnis perikanan budi daya sehingga menumbuhkan unit-unit produksi baru yang dibiayai sektor swasta.

Sementara Kepala Bidang Perikanan Budi Daya DKP Banten Wahjul Chair mengatakan, beberapa jenis ikan budi daya yang dikembangkan di Banten di antaranya yang termasuk kelompok budi daya perikanan sawah yakni ikan lele, nila, mas, patin dan gurame dengan luas areal sekitar 4.810 hektare pada 2010.

Kelompok budi daya laut terdiri atas rumput laut, ikan kerapu, kakap dan bandeng dengan total produksi pada 2010 mencapai 18.809 ton dan budi daya kelompok tambak udang, bandeng, rumput laut dengan luas areal sekitar 9.119 hektare.

"Sebagian produksi ikan budi daya itu berasal dari budi daya kolam, keramba dan jaring apung," kata Wahjul Chair.

Ia mengatakan, pada 2011 DKP Banten akan terus berupaya mendorong pertumbuhan perikanan budi daya sehingga mencapai target peningkatan sebesar 30 persen per tahun melalui strategi pokok di antaranya, pemilihan spesies, penggunaan induk benih unggul, penyediaan sarana dan prasarana memadai, pengendalian hama penyakit serta bantuan permodalan.

"Salah satu bantuan permodalan yang dikucurkan tahun ini adalah dalam bentuk program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) perikanan budi daya, pada 2011 untuk bidang budi daya Banten memperoleh Rp6 miliar," kata Wahjul Chair.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011