Anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah mengajak masyarakat mencintai produk dalam negeri guna pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.

"Kita harus memulai mencintai produk dalam negeri," kata Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Lebak, Senin.

Mencintai produk dalam negeri itu, karena bagian panggilan jiwa nasionalisme dan patriotisme, dimana saat ini perekonomian nasional terpuruk akibat kasus penyebaran pandemi COVID-19.

Untuk membangkitkan ekonomi nasional itu, tentu masyarakat wajib membeli produk-produk dalam negeri.

Saat ini, kata dia, mutu dan kualitas produk dalam negeri tidak kalah jauh dengan produk luar negeri.

Produk dalam negeri itu mulai perabotan rumah tangga, aneka kerajinan, produk komoditas pertanian, perkebunan dan lainya.

Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung imbauan pemerintah yang disampaikan Presiden Joko Widodo agar bangsa Indonesia lebih mencintai produk dalam negeri.

Keuntungan membeli produk dalam negeri itu, kata dia,selain membantu pendapatan ekonomi pelaku UMKM dan pengusaha juga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami optimistis target pertumbuhan ekonomi nasional 5,5 persen dapat terealisasi jika masyarakat membeli produk dalam negeri itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pemerintah tentu wajib mengawasi dan membimbing pelaku UMKM dan pengusaha industri agar terpenuhi standar mutu dan kualitas.

Apabila, standar tersebut terpenuhi maka produk dalam negeri bisa menembus pasar mancanegara.

Selama ini, kata dia, di tengah pandemi COVID-19 jangan sampai produk dalam negeri tersingkirkan oleh produk impor.

Dengan mencintai produk dalam negeri itu tentu masyarakat dapat mengantisipasi ketergantungan produk impor.

"Kami minta warga dapat mencintai produk dalam negeri dan mampu mewujudkan kesejahteraan," katanya menjelaskan.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan kebijakan pemerintah daerah mendorong pelaku UMKM, pengusaha, dan pemilik toko di daerah ini untuk selalu mempromosikan produk dalam negeri agar masyarakat mencintai produk yang berlandaskan kearifan lokal itu.

Selama ini, kata dia, industri berbasis budaya lokal di Kabupaten Lebak, seperti gula aren dan pisang berkembang dan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat.

Jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Lebak tercatat 49.205 aneka unit usaha dan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Dari 49.205 unit usaha itu, di antaranya UMKM yang dilakukan masyarakat komunitas Baduy dengan memproduksi kerajinan kain tenun.

"Kita ke depan terus akan mengampanyekan produk-produk dalam negeri," katanya.

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021