Tangerang, (ANTARABanten) - Ketua Gerakan Wanita Sejahtera Giwo Rubianto menyatakan, program koperasi yang dijalankan kaum
perempuan mampu mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah secara cepat.

"Berdasarkan fakta di lapangan, program koperasi yang telah berjalan mampu memberikan efek terhadap percepatan pertumbuhan usaha kecil menengah karena sikap cekat dan disiplin kaum perempuan," kata Giwo Rubianto pada diskusi publik dalam rangkaian peringatan Hari Kartini di Serpong, Tengerang Selatan, Minggu.

Dari 213 cabang Gerakan Wanita Sejahtera (GWS) di Indonesia, menurut dia, terdapat puluhan UKM yang telah terbentuk dan berjalan hingga saat ini. Usaha tersebut berawal dari program koperasi melalui sistem simpan pinjam.

Dijelaskan Giwo, program koperasi yang diberikan GWS tidak hanya sekadar pada peminjaman uang tetapi juga ada sistem pelatihan
hingga menciptakan perempuan yang cakap dalam organisasi.

Perempuan dari berbagai kalangan mulai dari pengusaha hingga penjual sayur-mayur bisa terlibat sebagai anggota GWS. Nantinya, anggota tersebut memberikan iuran wajib dan pokok sebesar Rp 30 ribu. Kemudian, bila sudah tiga bulan berjalan, anggota baru bisa
menjalankan usahanya secara mandiri.

"GWS akan memberikan pelatihan sebelum anggotanya membuka usaha. Hal ini agar tidak terjadi kebangkrutan karena faktor
manajemen," kata Giwo yang juga anggota Dewan Penasihat Koperasi Wanita Indonesia.

Giwo yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2004-2007 menuturkan, aktifnya perempuan di dunia usaha mampu menjadi solusi terhadap masalah gender yang masih terjadi.

Berdasarkan data GWS 2010, tercatat sebanyak 105 ribu laporan kekerasan dalam rumah tangga. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penindasan terhadap perempuan masih terjadi.

"Perlindungan terhadap perempuan masih kecil sehingga dengan usaha ekonomi yang dilakukan, akan menjadikan wanita mandiri dan tidak bisa dipandang sebelah mata," katanya.

Sementara itu, Ketua GWS Kota Tangerang Selatan Tin Komalasari menuturkan, saat ini  ada 100 anggota GWS di Tangerang, yang sebagian besar merupakan pembantu rumah tangga serta penjual sayur mayur dan kelontong.

 "Kini, anggota GWS Tangerang Selatan sedang mengikuti  pelatihan karena mereka mengalami kendala dalam pengelolaan keuangan
yang mengakibatkan usaha mereka mengalami kegagalan," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011