Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten membatu memasarkan produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar produk kerajinan  masyarakat berkembang di tengah pandemi COVID-19.

"Kita memasarkan produk UMKM itu di Plaza Lebak milik pemerintah daerah," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Hj Yudawati di Lebak, Minggu.

Saat ini, omzet pendapatan pelaku UMKM menurun drastis hingga 90 persen, bahkan di antaranya terancam gulung tikar.

Baca juga: BPBD Lebak ingatkan warga waspadai angin puting beliung masa pancaroba
Baca juga: 6.494 petugas pelayanan publik di Lebak jadi sasaran vaksinasi COVID-19

Di mana pengunjung atau konsumen relatif dibatasi dengan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Produk UMKM di Plaza Lebak dijual berkisar Rp40 ribu hingga Rp300 ribu dan tertinggi kerajinan busana batik lokal.

Untuk itu, Pemda Pemerin ingin  menyelamatkan pelaku usaha lokal dengan menampung dan memasarkan produk UMKM tersebut di Plaza Lebak berlokasi berdekatan dengan Terminal Bus Mandala.

Produk UMKM yang ditampung meliputi aneka kerajinan anyaman, batu posil, batik Lebak, sepatu, sandal, busana, topi hingga makanan ringan dan minuman jahe.

Pemasaran produk UMKM di Plaza Lebak itu,  selain bisa dikunjungi konsumen juga melalui digitalisasi market-place secara online.

Umsaroh (50), seorang perajin Batik Lebak Chanting Pradana mengatakan merasa lega setelah produknya itu dibantu dipasarkan oleh pemerintah daerah.

Sebab, dirinya kini kesulitan jika menyewa kios dan toko karena omzet menurun akibat dampak Corona.

"Setelah dibantu pemasaran di Plaza Lebak omzet kembali naik dan kini bisa memperkerjakan empat tenaga kerja," katanya.

Sebelumnya produk batik Lebak banyak diminati aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan sekretariat pemerintah daerah, BUMN dan pelajar.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021