Jakarta (ANTARA News) - Sutradara Garin Nugroho kembali berkarya melalui film garapannya yang berkisah mengenai tokoh humanis Soegijapranata untuk mengembalikan rasa nasionalisme masyarakat di tengah-tengah kebhinekaan.

"Film Soegijapranata akan diisi dengan dialog yang humanis, ketokohan agama menjadi bagian keseharian masyarakat, bukan milik agama tertentu. Inilah waktu yang tepat untuk berbicara tentang keragaman budaya," kata Garin di Jakarta, Selasa.

Garin mengatakan, pembuatan film Soegijapranata ditujukan untuk menjawab dahaga publik Indonesia akan ketokohan dan keteladanan dari pemimpin yang mengayomi seluruh elemen bangsa.

Film Soegijapranata mengambil dialog bertajuk kemanusiaan dalam kebersamaan, papar Garin.

Menurut dia, film Soegijapranata tidak semata-mata memfokuskan diri pada kelompok tertentu tetapi merayakan makna kebhinekaan bagi  keindonesiaan.

"Di tengah situasi bangsa yang tengah dirobek oleh kepentingan kelompok tertentu, film Soegijapranata menawarkan rajutan nilai ketokohan bagi pembangunan jati diri bangsa yang mencintai dan menghidupi kebhinekaan," ujar dia.

Film ini bertutur tentang suri tauladan salah seorang tokoh Katolik di tengah kancah perjuangan bangsa.

Film Soegijapranata yang diproduksi pada 2011 melalui Studio Audio Visual PUSKAT (SAV Puskat) Yogyakarta ingin hadir dalam relung setiap manusia Indonesia yang menghidupi kebhinekaan.

Soegijapranata lahir di Surakarta pada 25 November 1896. Kiprahnya tidak sebatas dalam tembok kekatolikan, tetapi merentang jauh sampai kepada keprihatinan bangsa Indonesia waktu itu.

Soegijapranata bergumul bersama rakyat Indonesia untuk mengisi nilai keindonesiaan di tengah perjuangan bangsa yang mendambakan kemerdekaan.

Film tentang Soegijapranata mengisahkan perjuangan dan semangat kepahlawanan seorang Uskup Gereja Katolik.

Untuk memperoduksi film Soegijaparanata, telah dilakukan riset pustaka dan berbagai studi lapangan, penyusunan sinopsis, dan naskah, sedangkan pada awal Juni 2011 akan dilakukan pencarian lokasi, casting, kostum, riset materi dan persiapan akhir.

Produksi film itu berlangsung dari Juli sampai dengan September 2011. Sementara, pascaproduksi dijadwalkan pada September sampai dengan November 2011. Tayangan perdana film Soegijapranata untuk publik dilakukan pada Desember 2011.

Tim kreatif film itu terdiri atas G Djaduk Ferianto, G Budi Subanar SJ, Heru Kesawa Murti, YI Iswarahadi SJ, FX Murti Hadi SJ, Tri Giovanni, FX Tri Mulyono dan Haryo Sentanu Murti.

Dewan Penasihat terdiri atas Uskup Agung Jakarta Mgr Ign. Suharyo Pr, Uskup Agung Semarang Mgr. Johanes Pujasumarta Pr, Purnomo Yusgiantoro, Mari Elka Pangestu, Jacob Oetama, RB Riyo Mursanto SJ, dan Nico Daryanto.

Untuk penggalangan dana, akan diselenggarakan "charity gathering" di Hotel Sultan Jakarta, 26 April 2011.

Selain itu, akan digelar "charity gathering" pada Juni 2011 di Semarang, kemudian "charity auction" Juli 2011 diikuti lelang lukisan di Jakarta. Selain itu, akan diadakan "road show" ke Bandung, Semarang, dan Surabaya.
 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011