Pemerintah Kota Tangerang, Banten menggunakan ruang kelas gedung sekolah untuk dijadikan tempat pengungsian bagi korban banjir di Periuk, agar tidak ada penumpukan guna menekan penyebaran COVID-19.

"Jadi akan dimaksimalkan penggunaan ruang kelas yang ada di gedung sekolah, karena sebagian kelas sudah digunakan. Secara bertahap yang ngungsi di GOR akan dipindah ke ruang yang ada di sekolah. Satu ruang kelas nanti bisa diisi hanya beberapa keluarga saja, dan sekarang sedang dipersiapkan," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat meninjau lokasi pengungsian bagi masyarakat yang terdampak banjir yang berada di GOR Total Persada, Kecamatan Periuk, Sabtu.

Wali Kota juga menekankan tentang pentingnya protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di lokasi pengungsian bagi warga korban banjir di wilayah Kecamatan Periuk.

Selain itu, Pemkot juga menugaskan petugas Dinas Kesehatan untuk melakukan swab kepada warga di lokasi pengungsian untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. "Supaya yang sehat tidak bergabung dengan yang sakit atau OTG," katanya.

Lebih lanjut Arief menyampaikan, Pemkot telah membentuk posko - posko kesehatan, bantuan dan juga dapur umum untuk membantu masyarakat yang wilayahnya terdampak banjir.

Untuk mengurangi risiko banjir, sambung Arief, Pemkot Tangerang meminta agar Pemerintah Pusat dapat segera melakukan normalisasi Kali Cirarab, Angke dan membuat sodetan Kali Sabi agar banjir tidak kembali berulang. "Programnya sudah lama tapi belum mulai dikerjakan," kata dia.

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Tangerang telah mendirikan sebanyak 60 posko kesehatan tanggap darurat dan 28 dapur umum yang tersebar di 10 kecamatan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021