Lebak (ANTARABanten) - Sebanyak tiga penambang emas "liar" atau gurandil di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, hari Selasa tertimbun longsor sedalam 10 meter akibat hujan terus- menerus selama beberapa pekan terakhir di daerah tersebut.


"Ketiga penambang itu telah dievakuasi oleh warga dan petugas," kata Kapolres Lebak Ajun Komisaris Besar Widoni Fedri, di Rangkasbitung, Rabu.

AKB Widoni mengatakan, ketiga penambang yang tewas tersebut bernama  Jupri (25) dan Dulmanan (45) warga Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber serta Sadip (35) warga Desa Sukajaya, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak.

Peristiwa longsor terjadi Selasa (29/3) pukul 12.30 WIB saat itu para gurandil sedang istirahat di tenda miliknya, karena hujan seharian  mengguyur wilayah tersebut.

Namun, secara tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan ketiga orang itu langsung tertimbun tanah sedalam 10 meter.

Sedangkan, rekan-rekan lainya berlarian untuk menyelematkan diri.

"Sejauh ini korban longsor di lokasi penambangan emas liar sebanyak tiga orang," katanya.

Menurut dia, polisi sebelumnya sudah menertibkan para gurandil agar tidak melakukan eksplorasi, karena selain merusak lingkungan juga berisiko tinggi terhadap ancaman longsor, terlebih musim hujan.

Namun demikian, para gurandil tetap membandel melakukan aktivitas penambangan emas di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

"Kami akan bertindak tegas terhadap gurandil jika mereka kembali melakukan penambangan liar karena sangat membahayakan keselamatan jiwa mereka," katanya.

Sementara itu, Camat Cibeber Uus Sutisna mengatakan, pihaknya sudah mengimbau penambang liar agar menutup lokasi penambangan emas yang berada di pegunungan kawasan TNGHS.

Selain merusak lingkungan lahan dan hutan juga rawan longsor jika hujan terus menerus.

"Saya minta ke depan mereka tidak melakukan penambangan emas liar," ujar Sutisna.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011