Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak di Provinsi Banten mengintensifkan kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana dalam upaya meminimalkan dampak bencana alam.
Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Minggu, menjelaskan, sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana dilakukan dengan melibatkan para relawan.
Dalam kegiatan sosialisasi dan sosialisasi, menurut dia, petugas BPBD dan relawan mendatangi desa-desa yang rawan bencana untuk menyampaikan penyuluhan mengenai pencegahan bencana dan tata cara evakuasi pada masa tanggap darurat bencana.
Baca juga: BPBD Lebak siagakan tujuh perahu untuk evakuasi korban bencana banjir
Baca juga: BPBD Lebak imbau pengendara waspadai tanah longsoran di ruas jalan
BPBD Lebak juga menggelar simulasi pendirian tenda dan dapur umum serta simulasi evakuasi pada masa tanggap darurat bencana.
Selain itu, dalam upaya meminimalkan risiko bencana, perangkat peringatan dini tanah longsor serta gempa dan tsunami sudah dipasang di daerah-daerah rawan bencana di Lebak.
Wilayah Kabupaten Lebak yang meliputi perbukitan, pegunungan, daerah aliran sungai, dan kawasan pesisir pantai rawan menghadapi bencana alam seperti banjir bandang, tanah longsor, gempa, dan tsunami.
BPBD Lebak memetakan daerah yang tergolong rawan banjir pada musim penghujan, yakni Rangkasbitung, Kalanganyar, Cipanas, Curugbitung, Muncang, Sobang dan Lebakgedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong, Bojongmanik, Banjarsari, Leuwidamar, dan Cimarga.
Selain itu, menurut BPBD, tanah longsor rawan terjadi di daerah Bayah, Sobang, Lebakgedong, Cigemblong, Bojongmanik, Cibeber, Muncang, Gunungkencana, Cipanas, Cileles, Cimarga, Cikulur, Leuwidamar, dan Cilograng.
"Kami menginstruksikan relawan kecamatan agar siaga selama 24 jam guna menghadapi potensi bencana alam itu," kata Febby.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Minggu, menjelaskan, sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana dilakukan dengan melibatkan para relawan.
Dalam kegiatan sosialisasi dan sosialisasi, menurut dia, petugas BPBD dan relawan mendatangi desa-desa yang rawan bencana untuk menyampaikan penyuluhan mengenai pencegahan bencana dan tata cara evakuasi pada masa tanggap darurat bencana.
Baca juga: BPBD Lebak siagakan tujuh perahu untuk evakuasi korban bencana banjir
Baca juga: BPBD Lebak imbau pengendara waspadai tanah longsoran di ruas jalan
BPBD Lebak juga menggelar simulasi pendirian tenda dan dapur umum serta simulasi evakuasi pada masa tanggap darurat bencana.
Selain itu, dalam upaya meminimalkan risiko bencana, perangkat peringatan dini tanah longsor serta gempa dan tsunami sudah dipasang di daerah-daerah rawan bencana di Lebak.
Wilayah Kabupaten Lebak yang meliputi perbukitan, pegunungan, daerah aliran sungai, dan kawasan pesisir pantai rawan menghadapi bencana alam seperti banjir bandang, tanah longsor, gempa, dan tsunami.
BPBD Lebak memetakan daerah yang tergolong rawan banjir pada musim penghujan, yakni Rangkasbitung, Kalanganyar, Cipanas, Curugbitung, Muncang, Sobang dan Lebakgedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong, Bojongmanik, Banjarsari, Leuwidamar, dan Cimarga.
Selain itu, menurut BPBD, tanah longsor rawan terjadi di daerah Bayah, Sobang, Lebakgedong, Cigemblong, Bojongmanik, Cibeber, Muncang, Gunungkencana, Cipanas, Cileles, Cimarga, Cikulur, Leuwidamar, dan Cilograng.
"Kami menginstruksikan relawan kecamatan agar siaga selama 24 jam guna menghadapi potensi bencana alam itu," kata Febby.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021