Tangerang (ANTARABanten) - Seorang penambang pasir tewas tertimbun akibat areal penambangan di Desa Dangdang, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, longsor karena hujan.

"Kami melakukan evakuasi terhadap korban bernama Yanto (38), dan membutuhkan waktu lama untuk mengangkat korban dari longsoran pasir," kata Kapolsek Metro Cisauk Kabupaten Tangerang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Wempy Santoso, Kamis.

Ia mengatakan petugas mengalami kesulitan karena menggunakan peralatan seadanya dalam mengevakuasi korban, meskipun warga setempat telah membantu.

 Menurut Wempy, korban merupakan warga sekitar lokasi karena setiap hari bekerja sebagai penambang pasir.

Namun penyebab utama kematian korban adalah tertimbun pasir dan ketika hujan turun tidak sempat keluar dari lubang galian.

Ketika ditanya apakah pemilik lokasi galian pasir itu telah mengantongi izin dari Pemkab Tangerang, maka Wempy belum berani memastikan karena masih dicek terlebih dahulu.

Untuk klarifikasi mengenai perizinan galian pasir itu, katanya, maka harus mendapatkan konfirmasi ke petugas di Kantor Kecamatan Cisauk atau ke Pemkab Tangerang di Kecamatan Tigaraksa.

Kasus kematian akibat tertimbun galian belakangan ini sering terjadi di Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang, tiga warga beberapa bulan lalu meninggal.

Bahkan pekan pertama Januari 2011, seorang warga Desa Cisoka juga mengalami nasib serupa sehingga Pemkab Tangerang menutup usaha galian tersebut karena dianggap liar.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang, H. Hermansyah mengatakan pihaknya mengalami dilema ketika menutup galian pasir di wilayah ini meski kadang tidak memiliki izin.

Hermansyah mengatakan, bahwa seperti contoh galian pasir di Cisoka yang dikelola warga setempat, setelah ditutup oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), maka penduduk akan kehilangan mata pencaharian.

Sedangkan pihak lain sebagai pemerhati lingkungan mendesak untuk segera ditutup galian liar, maka aksi demo berlangsung ke Pemkab Tangerang.

Setelah ditutup, katanya, maka aksi demo juga muncul dari warga sekitar agar dibuka kembali karena mayoritas penduduk menggantungkan kebutuhan ekonomi keluarga kepada galian pasir itu.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011