Merak (ANTARABanten) - Pantai Salira, Kota Cilegon, tercemar oleh bahan bakar s, olar yang berasal dari kapal tunda atau "tug boat" Hako 2 yang kandas dan tenggelam beberapa hari lalu.

"Sudah saya laporkan masalah pencemaran bahan bakar dari Hako 2 ini kepada Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon," kata Supriadi , warga setempat, di Merak, Selasa.

Dia menjelaskan, saat ini sejumlah nelayan yang biasa mencari ikan di sepanjang Pantai Salira mengaku  hasil tangkapannya berkurang, karena ikan yang ada di sepanjang Pantai Salira sudah mati terkena racun dari bahan bakar tersebut.

"Tetangga saya, yang sehari-harinya mencari ikan di Pantai Salira,  hasil tangkapannya berkurang sampai 50 persen," katanya menjelaskan.

Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Epud Syaepudin tidak dapat ditemui. Menurut salah satu stafnya dia tengah berada diluar. Saat dihubungi melalui telpon genggamnya tidak diangkat.

Kepala Seksi Kesyahbandaran Administrator Pelabuhan (Adpel) kelas I Banten, Thomas Candra mengaku  pihaknya mengalami kesulitan untuk menarik dan mengembalikan posisi kapal yang sudah tenggelam, karena cuaca buruk.

"Beberapa hari lalu, dari pihak pemilik kapal sudah berusaha menarik dengan dua buah kapal tunda, tapi tidak berhasil, karena angin kencang dan gelombang tinggi," katanya.

Saat ini Adpel kelas I Banten, katanya, masih melakukan penyelaman, dan strategi dalam menarik kapal ke posisi semula.  "Posisi kapal sekarang setengah tenggelam, disini  kesulitan kami, untuk mengevakuasi kapal ke pinggir," katanya.

Pantauan di lokasi, menunjukkan sedikitnya empat kiloliter bahan bakar solar dari kapal tug boat tumpah ke laut dan mencemari perairan di Salira, mengakkinatkan sejumlah ikan mati, akibat keracunan bahan bakar dari kapal tersebut.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011