Serang (ANTARABanten) - Puluhan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor Mapolres Serang, Kamis, menuntut anggota Polres tidak melakukan tindakan kekerasan kepada mahasiswa yang melakukan demonstrasi.

Para mahasiswa yang tergabung dalam gerakan Banten menggugat (Gerbang) melakukan aksinya dengan cara berorasi dan shalat gaib ditengah jalan di depan Markas Kepolisian Resort Serang Jalan Jendral A Yani Kota Serang.       
    
Pengunjuk rasa yang merupakan gabungan dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Serang tersebut membawa berbagai atribut dan tulisan yang bernada meminta agar polisi tidak melakukan tindakan-tindakan kekerasan kepada pengunjukrasa.

"Polisi bukan musuh demonstran. Hal ini harus menjadi evaluasi bersama agar jangan ada tindakan-tindakan refresif kepada para demonstran dan aktivis khususnya di Banten," kata kordinator pengunjukrasa Febriansyah.

Ia mengatakan, dengan lahirnya protap 1/X/2010 tentang penanganan tindak anarkis adalah bencana bagi kalangan prodemokrasi, sebab dengan dilahirkannya prosedur tetap tersebut telah banyak kejadian yang membuat aktivis terluka.

Padahal, kata dia, dalam protap tersebut sudah jelas isi kandungannya, sehingga tidak lantas polisi melakukan kekerasan dengan menghajar dan menendang demonstran kecuali membawa senjata tajam atau tumpul.

"Polisi mempunyai tugas dan fungsi melayani dan melindungi masyarakat," kata Febriansyah.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan ditengah jalan tersebut sempat memacetkan arus lalu-lintas, hingga kendaraan yang menuju arah pusat Kota Serang dan Cilegon diarahkan untuk belok kiri dan kanan.

Aksi unjuk rasa di Mapolres Serang tersebut merupakan buntut dari kericuhan antara polisi dengan pengunjukrasa dari kalangan  mahasiswa tersebut, di Depan Kantor Gubernur Banten 30 Desember 2010 terkait refleksi Pemprov Banten 2010.

Saat itu sempat terjadi bakuhantam antara polisi dengan pengunjukrasa karena pengunjukrasa memaksa masuk kantor gubernur Banten dan dipaksa keluar oleh penjaga keamanan dari Mapolres Serang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011