Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Kabupaten Lebak-Pandeglang menyerap beras petani sebanyak 12.000 ton tahun 2020 dengan perguliran uang sekitar Rp95 miliar.

"Penyerapan beras petani itu guna mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19," kata Kepala Divisi Regional Perum Bulog Lebak-Pandeglang Meita Novariani di Lebak, Senin.

Baca juga: Segudang prestasi akademik diraih Pesantren Qothrotul Falah Lebak

Perguliran uang sekitar Rp95 miliar itu cukup besar dan dipastikan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani di daerah itu.

Selama ini, Perum Bulog Lebak-Pandeglang menjamin persediaan beras menjelang Natal dan Tahun Baru 2021 relatif aman dan cukup hingga empat bulan ke depan.

Saat ini, kata dia, stok beras yang ada di gudang sebanyak 4.300 ton dan terus dilakukan penyerapan gabah simpanan petani untuk membantu kebutuhan petani membeli pupuk.

Selain itu juga pihaknya ada rencana kembali untuk penyerapan beras sebanyak 500 ton.

Bahkan, pihaknya juga belum lama ini menjual beras ke pasaran sebanyak 500 ton lebih.

"Kami berkomitmen untuk menyerap beras maupun gabah itu guna meningkatkan ekonomi petani guna mendukung swasembada pangan nasional," katanya menjelaskan.

Menurut dia, serapan beras petani Lebak-Pandeglang sebanyak 12.000 ton dengan nilai perguliran uang mencapai Rp95 miliar.

Dari 12.000 ton lebih beras dapat didistribusikan untuk keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH) juga cadangan beras pemerintah (CBP).

Disamping itu juga dijual ke pasar luar daerah guna memenuhi kebutuhan pangan nasional.

"Kami yakin penyerapan gabah dan beras akan dlanjutkan tahun depan untuk membantu usaha petani juga mendukung swasembada pangan akibat dampak pandemi COVID-19," katanya.

Sementara itu, sejumlah petani Malingping Kabupaten Lebak mengatakan bahwa petani menyambut positif Perum Bulog kembali menyerap gabah dan beras petani.

Sebab, pengalaman tahun lalu, jika hasil panen itu tidak ditampung Perum Bulog dipastikan harga gabah anjlok dan petani mengalami kerugian.

"Kami merasa lega Perum Bulog setempat kembali menyerap gabah dan beras, sehingga usaha petani menguntungkan. Kami panen Agustus lalu diserap Perum Bulog menghasilkan Rp25 juta/hektare," kata Maman (55), seorang petani Malingping, Kabupaten Lebak.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020