Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Banten pada Tahun 2020 mencapai 72,45, meningkat tipis 0,01 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 72,44.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Adhi Wiriana di Serang, Selasa (15/12/2020) melalui virtual mengatakan IPM sebesar itu menandakan bahwa Kemajuan pembangunan manusia Banten pada tahun 2020 mengalami perlambatan. Ditandai oleh pertumbuhan IPM yang hanya 0,01 persen, lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2019 yang mencapai 0,68 persen.

Meskipun demikian, status pembangunan manusia Banten masih berada pada level atau kategori “Tinggi”. Status tersebut sudah diraih Banten sejak tahun 2015.

Meningkatnya IPM Banten tahun 2020 terjadi pada tiga komponen pembentuk saja. Dengan pertumbuhan tertinggi untuk komponen Rata-rata Lama Sekolah (RLS), sedangkan komponen yang mengalami penurunan adalah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (PKP). Adapun nilai atau capaian Umur Harapan Hidup (UHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), RLS, dan PKP, mencapai 69,96 tahun, 12,89 tahun, 8,89 tahun, dan 11,96 juta rupiah.  

Selama periode 2010 hingga 2020, HLS telah meningkat sebanyak 1,87 tahun. Meningkatnya HLS ini menjadi sinyal bahwa memang ada perbaikan pada sistem pendidikan di Banten.

Kondisi yang demikian sekaligus juga menjadi penanda dari semakin banyaknya penduduk yang dapat bersekolah. "Sayangnya, selama setahun terakhir ini peningkatan jumlah penduduk yang bersekolah, relatif lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya," kata Adhi.

Adapun Harapan Lama Sekolah pada tahun 2020 telah mencapai 12,89 tahun. Artinya, bahwa anak-anak yang telah berusia 7 tahun pada tahun 2019, memiliki peluang untuk bersekolah hingga Semester II di perguruan tinggi, atau setidaknya menamatkan pendidikan hingga lulus SLTA.

Sementara itu Rata-rata Lama Sekolah di Banten pada tahun 2020 telah mencapai 8,89 tahun. Artinya, secara rata-rata penduduk yang berusia 25 tahun ke atas pada tahun 2020 telah mengenyam pendidikan hingga kelas IX (SMP kelas III). Selain itu, angka pertumbuhan Rata-rata Lama Sekolah yang selalu positif, menjadi penanda bahwa kualitas pendidikan penduduk Banten terus mengalami peningkatan. Malah, dalam periode setahun terakhir ini, peningkatan kualitas pendidikannya lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak, yang direpresentasikan oleh Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (harga konstan 2012). Pada tahun 2020 ini, Pengeluaran per Kapita Disesuaikan masyarakat Banten mencapai 11,96 juta per tahun, bertambah sekitar 1,2 juta rupiah dari tahun 2010. Berarti, Pengeluaran per Kapita Disesuaikan selama periode sepuluh tahun terakhir ini rata-rata tumbuh 1,05 persen per tahun. Hanya saja, dalam setahun terakhir justru menurun 2,47 persen.

Secara umum pembangunan manusia Banten selama sepuluh tahun terakhir ini, secara konsisten terus mengalami kemajuan. Dimana, IPM Banten meningkat dari 67,54 pada tahun 2010 menjadi 72,45 pada tahun 2020. Hanya saja, pertumbuhan atau kecepatan kemajuannya pada tahun 2020
mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, status pembangunan manusianya masih tertahan pada level atau kategori "Tinggi" (70=IPM<80).

Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat. Sepanjang periode 2010 hingga 2020, Banten telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup saat lahir selama 1,46 tahun. Sayangnya, pertumbuhan UHH nya dalam setahun terakhir justru mengalami penurunan. Bahkan, angka pertumbuhannya ini secara keseluruhan dalam rentang periode 2010-2020 cenderung menurun, yaitu dari 0,26 persen menjadi 0,17 persen Adapun Umur Harapan Hidup Banten pada tahun 2020 ini, mencapai 69,96 tahun. Dengan demikian, setiap penduduk Banten yang lahir pada tahun 2020 dapat berharap untuk hidup sampai usia 69 tahun 11 bulan.

Meningkatnya IPM Banten hanya terjadi pada lima wilayah. Dengan IPM tertinggi dan terendah masih tetap diduduki oleh Kota Tangerang Selatan (81,36) dan Kabupaten Lebak (63,91). Lima wilayah yang IPM nya naik adalah Pandeglang naik 0,14 dari 64,91 menjadi 65,00. Kabupaten
Lebak dari 63,88 menjadi 63,91 atau naik 0,05. Kabupaten Serang dari 66,38 menjadi 66,70 (0,48), Kota Cilegon dari 73,01 menjadi 73,05 (0,05), dan Kota Serang dari 72,10 menjadi 72,16 atau naik 0,08. 
 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020