Serang (ANTARABanten) - Masyarakat Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten melakukan aksi unjukrasa menolak pembangunan pabrik air mineral oleh perusahaan multinasional PT Danone.
"Kami tidak mau, tempat kami dijadikan tempat pengambilan air secara besar-besaran," kata warga setempat, Munawar, Minggu.
Dia menjelaskan, penolakan warga Padarincang terhadap pembangunan PT Danone dikarenakan kekhawatiran terhadap sumber daya alam mengalami kekeringan.
Dikatakannya, warga keberatan kekayaan sumber air di daerah mereka disedot untuk kepentingan PT Danone sementara masyarakat yang akan menanggung semua resiko kerusakan alam.
Senada diungkapkan oleh Rahmat warga lainnya bahwa, eksploitasi air bawah tanah yang dilakukan oleh PT Danone akan membuat daerahnya kering , dan rawan pangan.
"Kami tidak ingin dirugikan, dengan kehadiran PT Danone, karena kami tidak ingin setelah semua air disedot oleh perusahaan dari Prancis, kami menjadi kelaparan," katanya.
Menurut dia, aksi penolakan dan unjukrasa terhadap pembangunan pabrik air mineral tersebut sudah mendapat restu dan dukungan dari ulama atau abuya.
"Abuya juga berpendapat bahwa pembangunan PT Danone lebih besar kerugian dibanding manfaatnya," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, aksi unjukarasa masih berlangsung, sementara, ratusan polisi berjaga-jaga di lokasi dan melakukan pengamanan lalu lintas.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010
"Kami tidak mau, tempat kami dijadikan tempat pengambilan air secara besar-besaran," kata warga setempat, Munawar, Minggu.
Dia menjelaskan, penolakan warga Padarincang terhadap pembangunan PT Danone dikarenakan kekhawatiran terhadap sumber daya alam mengalami kekeringan.
Dikatakannya, warga keberatan kekayaan sumber air di daerah mereka disedot untuk kepentingan PT Danone sementara masyarakat yang akan menanggung semua resiko kerusakan alam.
Senada diungkapkan oleh Rahmat warga lainnya bahwa, eksploitasi air bawah tanah yang dilakukan oleh PT Danone akan membuat daerahnya kering , dan rawan pangan.
"Kami tidak ingin dirugikan, dengan kehadiran PT Danone, karena kami tidak ingin setelah semua air disedot oleh perusahaan dari Prancis, kami menjadi kelaparan," katanya.
Menurut dia, aksi penolakan dan unjukrasa terhadap pembangunan pabrik air mineral tersebut sudah mendapat restu dan dukungan dari ulama atau abuya.
"Abuya juga berpendapat bahwa pembangunan PT Danone lebih besar kerugian dibanding manfaatnya," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, aksi unjukarasa masih berlangsung, sementara, ratusan polisi berjaga-jaga di lokasi dan melakukan pengamanan lalu lintas.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010