Tangerang (ANTARABanten) - Sebanyak 40 warga RT 01 dan 02/ RW 04 Kampung Rawa Buaya, Kelurahan Medang, Kecamatan Pegedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami keracunan setelah menyantap bubur.
"Sekarang para korban sedang dirawat di RS As-Shobirin Serpong karena mengalami muntah-muntah dan buang air," kata Yanti (28) warga RT 02/RW O4 di Tangerang, Selasa.
Dijelaskan dia, sekitar pukul 7.00 pagi warga membeli bubur ayam dari penjual keliling di wilayah sekitar. Namun, sekitar pukul 9.00, warga yang membeli mengalami lemas.
Tidak lama kemudian, warga mengalami muntah-muntah dan buang air hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit As-Shobirin Serpong untuk mendapatkan perawatan.
"Pokoknya banyak sekali warga yang mengalami muntah setelah menyantap bubur. Padahal, penjual bubur itu sudah biasa berjualan di kampung ini," katanya ditemui saat mendapatkan perawatan di RS As-Shobirin Serpong.
Husen, korban lainnya menjelaskan, keracunan bubur tersebut diduga disebabkan karena kandungan kaldu yang ditambahkan ke bubur. Sebab, ada sebagian warga yang mengkonsumsi bubur tetapi tidak mengalami muntah, mereka tidak menggunakan tambahan kaldu.
"Bu Siti Aisyah tidak muntah setelah menyantap bubur tetapi tanpa adanya kandungan kaldu di dalamnya," katanya menjelaskan.
Saat ini, sejumlah warga masih mengalami perawatan di RS As-Shobirin dan dugaan penyebab keracunan masih diselidiki.
"Dugaan sementara yakni gangguan pencernaan atau disfeksia sehingga membuat warga mengalami muntah dan buang air," kata Dr. Rasyid sebagai dokter jaga RS As-Shobirin.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010
"Sekarang para korban sedang dirawat di RS As-Shobirin Serpong karena mengalami muntah-muntah dan buang air," kata Yanti (28) warga RT 02/RW O4 di Tangerang, Selasa.
Dijelaskan dia, sekitar pukul 7.00 pagi warga membeli bubur ayam dari penjual keliling di wilayah sekitar. Namun, sekitar pukul 9.00, warga yang membeli mengalami lemas.
Tidak lama kemudian, warga mengalami muntah-muntah dan buang air hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit As-Shobirin Serpong untuk mendapatkan perawatan.
"Pokoknya banyak sekali warga yang mengalami muntah setelah menyantap bubur. Padahal, penjual bubur itu sudah biasa berjualan di kampung ini," katanya ditemui saat mendapatkan perawatan di RS As-Shobirin Serpong.
Husen, korban lainnya menjelaskan, keracunan bubur tersebut diduga disebabkan karena kandungan kaldu yang ditambahkan ke bubur. Sebab, ada sebagian warga yang mengkonsumsi bubur tetapi tidak mengalami muntah, mereka tidak menggunakan tambahan kaldu.
"Bu Siti Aisyah tidak muntah setelah menyantap bubur tetapi tanpa adanya kandungan kaldu di dalamnya," katanya menjelaskan.
Saat ini, sejumlah warga masih mengalami perawatan di RS As-Shobirin dan dugaan penyebab keracunan masih diselidiki.
"Dugaan sementara yakni gangguan pencernaan atau disfeksia sehingga membuat warga mengalami muntah dan buang air," kata Dr. Rasyid sebagai dokter jaga RS As-Shobirin.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010