Cilegon (ANTARABanten) - Sebanyak 12 petugas pemadam kebakaran Kota Cilegon, Provinsi Banten siaga berjaga, untuk melayani masyarakat  yang membutuhkan penanganan jika terjadi konsleting listrik atau kelalaian berdampak terjadinya percikan api dan membesar.

"Kami selalu siaga 24 jam, bukan saja disaat Idul Adha. Tugas kami tidak pernah berhenti, selalu memonitor apa yang terjadi di masyarakat," kata kepala Seksi Pemadaman pada Kantor Pemadam Kebakaran Kota  Cilegon, Pedro S Puntu, Rabu.

Dia menjelaskan, dalam menjalankan tugasnya sebagai pemadam kebakaran, kantor tersebut  melakukan pembagian kerja menjadi tiga shift.

"Setiap satu shift yang bekerja dinamakan regu, dan satu regu berjumlah 12 orang," katanya menambahkan.

Sementara total semua personil atau kru di Kantor Pemadam Kebakaran berjumlah 54 orang, termasuk dengan kepala kantor.

"Tidak semuanya bertugas di lapangan, ada juga di bagian adminsitrasi, tetapi tidak jarang staf adminsitrasi, jika terjadi  darurat, seperti kebakaran gedung Graha Sucofindo bebrapa wkatu lalu dilibatkan," katanya menambahkan.

Dijelaskan oleh dia, dengan jumlah persionil yang tersedia, diraskan masih kurang cukup dan memadai untuk melayani masyarakat yang terkena musibah seperti kebakaran.

"Di lapangan memang banyak sekali kendala dan hambatan," katanya.

Meski demikian dengan keterbatasan personil yang ada di pemadam kebakaran, pihaknya selalu melakukan optimalisasi tugas, sehingga pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu.   

"Sejauh ini, kekurangan sumber daya di  Kantor Pemadam Kebakaran, kami siasati dengan memenej secara optimal," katanya menjelaskan.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010