Lebak (ANTARABanten) - Produk kerajinan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Padesan Pasir Tariti Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, ternyata banyak diminati pengunjung pameran Expo & Award 2010 Jakarta Convention Center (JCC).

"Kami merasa bangga produk kerajinan berupa alat permainan edukatif (APE) laku keras dibeli pengunjung," kata Pengelola Sekolah Luar Biasa (SLB) Enjat Sudrajat, di Rangkasbitung, Jumat.

Enjat mengatakan, produk kerajinan APE hasil karya siswa SLB Padesan Rangkasbitung ternyata banyak diminati pengunjung Jakarta Convention Center (JCC).

Mereka membeli kerajinan tersebut karena mutunya cukup bagus dengan menggunakan cat dan thinner non-toxic, sehingga terbebas dari racun yang membahayakan anak-anak.

Permainan tersebut tentu sangat cocok untuk anak-anak yang berusia 1-5 tahun, terutama melatih kemampuan motorik, belajar warna, huruf, angka, dan banyak lagi, secara menyenangkan.

"Kami menjual kerajinan APE antara Rp300 sampai Rp400 ribu per paket," katanya.

Dia juga mengatakan, saat ini permintaan APE dari luar daerah cukup tinggi untuk kelengkapan media pembelajaran di  Sekolah Taman Kanak-Kanak maupun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Karena itu, pihaknya hingga kini belum bisa memenuhi permintaan tersebut, karena terbatasnya akses permodalan juga peralatan masih menggunakan cara manual.

Pihaknya berharap SLB Padesan Rangkasbitung dapat bantuan dari pemerintah daerah maupun provinsi berupa peralatan-peralatan kerajinan.

Sejauh ini, kata dia, peralatan yang ada hanya manual dan produktivitasnya sangat terbatas.

"Dengan adanya peralatan itu tentu kami merasa terbantu untuk meningkatkan mutu produk yang lebih bagus," katanya.

Dia menjelaskan, jumlah siswa SLB Padesan Rangkasbitung tercatat 45 orang, mereka terdiri dari siswa SD-LB, SMP-LB dan SMA-LB.

Sebagian besar metode pembelajaran pada bidang ketrampilan, seperti kerajinan APE, komputer, sablon, dan pencak silat.

Selama ini, lanjut dia, banyak para alumni SLB Padesan Rangkasbitung hidup mandiri dan berkeluarga di tengah masyarakat karena memiliki bekal ketrampilan tersebut.

"Saya kira banyak tenaga alumni SLB Padesan dibutuhkan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kepala SLB Padesan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Muzani mengaku pihaknya sudah beberapa kali mengikuti pameran kerajinan dan selalu banyak diminati pengunjung dengan membeli produk hasil kerajinan siswa itu.

Bahkan, pada pameran Expo & Award Jakarta Convention Center produk kerajinan APE dan kaos mendapat simpatisan pengunjung.

"Saya  kira produk kerajinan APE siswa SLB Padesan Rangkasbitung mendapat perhatian dari Kementerian Pendidikan," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010