Serang, 9/11 (ANTARABanten) - Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Medik Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Ikwanudin, menjelaskan hasil pemeriksaan sementara terhadap hewan kurban yang diperjualbelikan di daerah itu, aman dari penyakit anthrax.
"Kami baru melakukan pemeriksaan di tiga kabupaten/kota, hasilnya tidak ada yang terjangkit penyakit menular, seperti anthrak," kata Ikwanudin di Serang, Selasa.
Penyakit anthrak, kata dia, selama ini masih menjadi ancaman pada hewan kurban, karena itu perlu diwaspadai.
Tim kesehatan hewan, dari provinsi dan kabupaten/kota, melakukan pemeriksaan pada puluhan titik tempat penjualan hewan kurban di Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kabupaten Tangerang.
Jumlah sampel hewan yang diperiksa, yakni di Kota Serang 890 ekor domba dan kambing pada 20 titik, dengan hasil pemeriksaan ditemukan 11 ekor hewan berpenyakit mata merah, diare, ngorok dan stres karena kecapaian.
Kemudian, di Kabupaten Serang dilakukan pada delapan titik dengan jumlah sampel 526 ekor, sebanyak 12 ekor di antaranya terjangkit penyakit mata merah, diare dan demam.
Sedangkan di Kabupaten Tangerang hanya tiga titik, yakni di Pasar Kemis, Tigaraksa dan Kuta Bumi dengan hewan yang diperiksa 203 ekor terdiri dari kambing, sapi serta domba, dan dua di antaranya terjangkit penyakit mata merah dan demam tinggi.
Ia juga menjelaskan, pemeriksaan akan terus dilakukan hingga Hari Raya Idul Adha, untuk mengantisipasi masuknya hewan kurban yang membawa penyakit menular, seperti anthrax dari daerah-daerah endemi penyakit tersebut diluar Banten.
Pemeriksaan, juga dimaksudkan guna memberikan kenyamanan bagi pedagang maupun pembeli hewan kurban, sehingga hewan yang diperoleh aman sehat, utuh dan halal.
Menurut dia, pada umumnya hewan kurban diperjualbelikan di wilayah Banten berasal dari daerah Jawa Barat seperti Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Bogor, dan ada sebagian kecil dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung.
Syamsudin, seorang pedagang hewan kurban di Pasar Kemis Tangerang, menjelaskan hewan yang dijualnya telah dilengkapi surat keterangan kesehatan serta surat jalan dari dinas terkait, sehingga aman dari penyakit menular.
"Seluruh hewan yang saya jual, juga telah diperiksa fisiknya secara terliti. Hewan berpenyakit tidak saya bawa, kecuali kalau sakitnya itu karena kecapaian di perjalanan," ujar Syamsudin yang sudah lima tahun berjualan hewan kurban di lokasi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010