Jakarta (ANTARA NEWS) - Manager Kalbe Ethical Customer Care (KECC), dr. Ita Widjajanti Sandjaja mengatakan, masyarakat di Indonesia masih mengabaikan penyakit tulang keropos padahal kini tidak hanya dialami mereka yang sudah lanjut usia tetapi juga yang masih muda.

"Kenyataan yang terjadi saat ini, osteoporosis bukan lagi milik lanjut usia (Lansia) tapi juga bisa dialami oleh mereka yang berusia muda," kata Ita saat dihubungi terkait dengan kegiatan PT Kalbe Farma Tbk melalui Kalbe Ethical Customer Care (KECC) dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Sedunia (World Osteoporosis Day).

Ita mengatakan, osteoporosis atau pengeroposan tulang, tidak memiliki gejala khusus sehingga sering diabaikan oleh masyarakat.

Padahal penderita yang mengalaminya dapat mengakibatkan  kebungkukan dan patah tulang yang sering terjadi pada tulang pinggul, tulang belakang dan pergelangan tangan, ujar dia.

Apabila sudah terkena osteoporosis, maka perlu dilakukan pengobatan yang tepat dengan melihat berat ringannya osteoporosis yang diderita tersebut, katanya.

KECC dalam rangka peringatan Hari Osteoporosis Dunia  menyelenggarakan sejumlah kegiatan diantaranya pada Sabtu kemarin (6/11) berupa senam kesehatan tulang, pemeriksaan kesehatan (tes keropos tulang, usia biologis, gula darah, tekanan darah dan kepikunan), talkshow, games serta bazaar dan hiburan dari artis berusia lanjut Laila Sari.

"Acara ini dihadiri lebih dari 500 peserta yang berasal dari 18 komunitas dan perorangan. Selain itu melalui kegiatan ini KECC ingin masyarakat tidak sekedar tahu tapi juga turut ambil bagian dalam upaya pencegahan osteoporosis," ujar Ita.

"Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan rutin dilakukan KECC seperti pemeriksaan tulang gratis dan seminar kesehatan di beberapa komunitas, konsultasi dan edukasi dari dokter spesialis tulang yang dilakukan sebulan sekali di lingkungan eksternal maupun internal," ungkap dia.

Dengan menampilkan Laila Sari sebagai icon pada acara ini diharapkan kesadaran masyarakat akan bahaya osteoporosis lebih meningkat dan termotivasi.

Dalam usianya yang tepat 75 tahun pada tanggal 4 November yang lalu, Laila Sari masih aktif dan bersemangat untuk melakukan aktivitasnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010