Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak meminta para penda'i atau mubalig dalam dakwahnya itu dapat menyampaikan pentingnya persatuan dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Persatuan itu dapat mewujudkan hidup penuh kedamaian dan kerukunan serta saling menghormati dan menghargai di tengah masyarakat," kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori di Lebak, Senin.

Baca juga: Dinkes Lebak ajak penderita diabetes atur pola makan mencegah komplikasi

MUI Kabupaten Lebak hingga kini terus mengoptimalkan pembinaan kepada para penda'i agar dakwahnya mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebab, bangsa ini merdeka atas perjuangan para alim ulama,sehingga wajib dilestarikan persatuan dalam NKRI itu.

Apalagi, kata dia, masyarakat Kabupaten Lebak sangat religius sebagai "kota seribu madrasah".

Karena itu, MUI Lebak meminta para penda'i jangan sampai menyampaikan dakwah mengajak kebencian, hasutan, hoaks hingga saling menghujat dengan tujuan-tujuan politik tertentu atau memprovokasi umat.

"Kita berharap umat Muslim jangan sampai diadu domba oleh pihak-pihak tertentu," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, para penda'i dalam menyampaikan dakwahnya pada masyarakat, selain "amar maruf nahyi munkar" atau perbuatan baik dan mencegah kemungkaran juga memberikan kesejukan, membangun semangat optimistis, dan mencintai NKRI.

Selama ini, hubungan di masyarakat di daerah ini berjalan baik, meski di tengah perbedaan keyakinan agama, suku, budaya, dan bahasa.

Kehidupan mereka tetap rukun dan harmonis, karena agama Islam ajaran 'rahmatan lil alamin' yang penuh cinta kasih sayang.

Dengan demikian, pihaknya jangan sampai dakwah-dakwah yang bisa menimbulkan perpecahan dan berpotensi terjadi perang saudara.

Berdasarkan ilmu fiqh, kata dia, haram hukumnya berlaku makar dan melawan pemerintahan yang sah.

"Kita minta masyarakat menolak dakwah yang berpotensi memecah belah dan memprovokasi perlawanan terhadap pemerintah yang sah, radikalisme, dan intoleran," katanya menegaskan.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020