Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan pendamping desa merupakan elemen penting dalam pembangunan desa oleh karena itu kapasitasnya perlu terus ditingkatkan.
"Saya ingin pendamping desa memiliki kapasitas di atas rata-rata pendamping dari kementerian lain," kata Gus Menteri sapaan akrabnya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Mendes PDTT sebut petani garda terkuat dalam konstelasi ekonomi
Ia menginginkan kapasitas pendamping desa melebihi tenaga pendamping dari lembaga dan kementerian lainnya. Sebab, saat ini hampir semua kementerian dan lembaga memiliki tenaga pendamping, mulai dari Kementerian Sosial, Kemendes, Kementerian Agama (Kemenag) hingga BKKBN.
"Semua penyuluh atau pendamping itu tugasnya langsung menyentuh warga desa," ujar dia.
Sebagai pendamping yang mempunyai wilayah, katanya, harus mampu memetakan masalah-masalah yang sedang dihadapi warga termasuk persoalan kesehatan pun harus dipikirkan oleh pendamping desa.
Selain itu, Gus Menteri berharap dengan adanya pendamping desa yang berkualitas dapat membantu sistem informasi desa yang terbaru setiap saat. Sehingga menyajikan wajah dan prototipe seluruh desa di Indonesia.
Sistem tersebut juga dapat digunakan oleh semua lembaga dan kementerian sebagai referensi kebijakan. Pendamping desa cukup menyajikan data kepada kementerian dan lembaga terkait apabila ada persoalan desa yang harus segera ditangani.
"Dengan demikian, tidak ada overlapping intervensi dalam konteks percepatan pembangunan desa antara satu Kementerian dengan lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Saya ingin pendamping desa memiliki kapasitas di atas rata-rata pendamping dari kementerian lain," kata Gus Menteri sapaan akrabnya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Mendes PDTT sebut petani garda terkuat dalam konstelasi ekonomi
Ia menginginkan kapasitas pendamping desa melebihi tenaga pendamping dari lembaga dan kementerian lainnya. Sebab, saat ini hampir semua kementerian dan lembaga memiliki tenaga pendamping, mulai dari Kementerian Sosial, Kemendes, Kementerian Agama (Kemenag) hingga BKKBN.
"Semua penyuluh atau pendamping itu tugasnya langsung menyentuh warga desa," ujar dia.
Sebagai pendamping yang mempunyai wilayah, katanya, harus mampu memetakan masalah-masalah yang sedang dihadapi warga termasuk persoalan kesehatan pun harus dipikirkan oleh pendamping desa.
Selain itu, Gus Menteri berharap dengan adanya pendamping desa yang berkualitas dapat membantu sistem informasi desa yang terbaru setiap saat. Sehingga menyajikan wajah dan prototipe seluruh desa di Indonesia.
Sistem tersebut juga dapat digunakan oleh semua lembaga dan kementerian sebagai referensi kebijakan. Pendamping desa cukup menyajikan data kepada kementerian dan lembaga terkait apabila ada persoalan desa yang harus segera ditangani.
"Dengan demikian, tidak ada overlapping intervensi dalam konteks percepatan pembangunan desa antara satu Kementerian dengan lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020