Cilegon (ANTARABanten)- Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 10 persen yang sudah diberlakukan PLN sejak Juli mulai memberatkan pengusaha warung internet (Warnet) dan pedagang gorengan di  Kota Baja.

Kenaikan TDL ini berdampak berdampak pada peningkatan biaya operasional usaha. Bahkan, kenaikan tarif tersebut menimbulkan kerugian, karena semua harga kebutuhan bahan dasar yang diperlukan naik 10 persen, demikian pendapat dari sejumlah warga masyarakat yang dihubungi, Kamis. 

Anto (23) salah satu pengelola warnet di Simpang Tiga, Cilegon mengaku resah dengan kenaikan TDL, karena saat ini usaha warnetnya tengah sepi. Dia mengaku saat ini warnetnya mengenakan tarif termurah jika dibandingkan warnet lainnya.

"Memang warnet yang dikelola tarifnya masih wajar, karena warnet kami berada di lokasi startegis. Dan kalau  mau dinaikkan juga bagaimana, nanti usaha saya makin sepi. Tapi kalau tidak dinaikkan, mau dapat untung darimana," katanya.

Diakui oleh dia, penghasilan yang diodapatnya saat ini tekadang tidak menutupi biaya operasional seperti bayar telpon,  menggaji karyawan dan sewa tempat.

"Kami hanya cukup untuk membayar gaji karyawan, tidak ada laba lain. Ditambah lagi kenaikan TDL seperti ini, tentu semakin memberatkan bagi kami," ungkapnya.

Bahkan, Anto tidak menyangkal jika usahanya bisa saja tutup akibat kenaikan TDL ini. Selain karena usaha warnet sendiri sudah sepi peminat, keuntungan yang didapatnya juga tidak seberapa dan menurutnya ia juga sudah pasrah dengan keadaan itu.

Sementara itu Umi Ida (45) pedagang gorengan dan nasi uduk mengaku kelimpungan dengan adanya kenaikan TDL. Menurut dia, dirinya kesulitan untuk menaikan harga gorengan seperti tempe mendoan dan bakwan.

"Harga tempe dan bakwan sebelum kenaikan TDL Rp500 per buah, tapi setelah TDL naik, kebutuhan akan biaya itu naik. Ingin menaikan harga khawatir pembeli akan  kabur," terangnya.

Untuk menyiasati itu, Umi mengaku memperkecil ukuran bakwan dan tempe mendoan yang dijualnya. "Alhamdulillah, pembeli tidak ada yang kabur," terangnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010