Aksi massa gabungan mahasiswa dari berbagai universitas dan pemuda yang menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus law di depan halaman Gedung DPRD Sumatera Utara di Medan, berujung ricuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Berdasarkan pantauan di lokasi, Kamis, massa aksi mulai anarkis setelah kurang lebih 15 menit menyampaikan orasinya terkait penolakan UU Omnibus Law yang disahkan DPR pada Senin, 5 Oktober 2020.
Baca juga: Polisi tangkap 209 orang pada hari kedua unjuk rasa di DPRD Jawa Barat
Baca juga: Mendes: UU Cipta Kerja Pasal 117 jadi solusi badan hukum BUMDes
Baca juga: Polisi tangkap 209 orang pada hari kedua unjuk rasa di DPRD Jawa Barat
Baca juga: Mendes: UU Cipta Kerja Pasal 117 jadi solusi badan hukum BUMDes
Massa aksi melempar bekas botol minuman plastik dan batu kecil ke polisi yang berjaga.
Namun, lama-kelamaan pelemparan itu menjadi banyak bahkan batu-batu besar berterbangan ke arah Gedung DPRD Sumatera Utara.
Polisi-polisi yang sebelumnya berada di depan pagar gedung legislatif itu, langsung berhamburan masuk ke halaman Gedung DPRD Sumatera Utara lalu kemudian memakai peralatan pengamanan.
Hingga berita ini disiarkan, kericuhan masih berlangsung. Massa masih terus melempari polisi sementara polisi terus berusaha meredam kericuhan itu.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020