Sebanyak 25 penyuluh perikanan dan nelayan se-Provinsi Banten, mengikuti Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN). Mereka dibekali pemahaman tentang cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang, pada Selasa (6/10/2020).

Para nelayan diharapkan dapat mengetahui informasi kondisi cuaca untuk keselamatan dan dapat meningkatkan produktivitas hasil tangkapan nelayan.

Baca juga: Bawaslu Banten tegaskan sanksi pelanggaran kampanye di masa pandemi COVID-19

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, SLCN merupakan salah satu program unggulan BMKG yang bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya nelayan tentang pentingnya pemanfaatan informasi cuaca dalam kegiatan melaut. 

Diharapkan nelayan dapat melaut dengan aman dan dapat meningkatkan hasil tangkapan.

Guswanto juga menyampaikan akan pentingnya peran penyuluh nelayan dalam menjembatani informasi cuaca yang disampaikan oleh BMKG secara rutin untuk disampaikan dan dipahami nelayan dalam menunjang keselamatan dan kesejahteraan nelayan.

Menurutnya, Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini bertujuan meningkatkan pemahaman informasi cuaca maritim untuk nelayan dalam adaptasi kebiasaan baru. 

Selain itu, pembekalan yang masuk dalam program SLCN ini bertujuan agar dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan nelayan dalam memanfaatkan informasi cuaca dan iklim maritim, guna antisipasi dan adaptasi terhadap dampak fenomena iklim ekstrim.

Dengan sekolah lapang cuaca ini, nelayan bisa mendapat informasi dari BMKG, dimana potensi kumpulan ikan di laut. Mereka sudah bukan mencari ikan lagi tapi langsung ke tangkapan ikan. Sehingga, produktivitas tangkapan yang diperoleh nelayan di berbagai daerah bisa meningkat bila dibantu dengan pelatihan ini. 

Ia menegaskan, bahwa pentingnya kegiatan ini untuk membantu nelayan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang informasi cuaca dan iklim maritim serta memanfaatkan informasi tersebut dalam praktek perikanan mereka.

“Sekolah lapang cuaca nelayan, itu targetnya adalah bagaimana meningkatkan pemahaman kepada nelayan terhadap informasi teknologi maritim, nantinya itu bisa meningkatkan produktivitas dalam melautnya, sehingga dia bisa melaut dengan aman dan produktivitasnya bisa meningkat. Jadi nelayan bisa menangkap ikan tapi bukan mencari, jadi sudah mengetahui terlebih dahulu,” ungkapnya. 

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang, Tri Tjahjo Hendrardhy mengatakan, pihaknya lebih mempriotitaskan penyuluh yang mempunyai pantai, agar para peserta SLCN ini dapat menjadi kepanjang tanganan BMKG dalam memberikan pemahaman tentang cuaca kepada nelayan.

“Terdiri dari penyuluh perikanan, para nelayan, di kabupaten lebak, kabupaten pandeglang, serang dan kota cilegon, agar memanfaatkan sebaik mungkin, para teman teman yang mengakomodir, banyak teman teman yang belum teman teman yang belum terakomodir dalam sekolah lapang ini, tujuannya nanti setelah mendapatkan ilmu ini akan diaplikasikan pada para nelayan di daerahnya masing masing, menjadi tangan panjanganya BMKG di daerah dalam hal penyampaian informasi nelayan lain yang belum terakomodir dalam sekolah lapang cuacan nelayan 2020,” katanya. 

Pjs Bupati Pandeglang, Gunawan Rusminto menyambut baik program SLCN ini. Menurutnya nelayan di Pandeglang, umumnya Banten perlu mendapat pemahaman terkait informasi cuaca, sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan saat beraktivitas melaut.

Gunawan menyebut, saat ini sudah bukan jamannya lagi nelayan mengandalkan insting, tapi mereka harus tau ilmu tentang cuaca iklim udara dan angin sehingga mereka bisa tau, kearah mana mereka harus mencari ikan agar tidak terbawa cuaca ekstrim. dengan demikian, diharapkan nelayan dapat melaut dengan aman dan dapat meningkatkan hasil tangkapan.

“Memberikan edukasi maupun pendidikan kepada para penyuluh nelayan yang ada di pandgelang, kami berharap nanti ilmu dan informasi yang diperoleh dari bmkg kepada teman teman penyuluh bisa diterapkan kepada masyarakat nelayan di sekitarnya, karena sudah ga musim lagi nelayan pergi berdasarakan insting, intuisi, insting alam, filing, tapi mereka harus tau ilmu tentang cuaca, sehingga mereka bisa tau untuk mendapatkan ikan, supaya mereka tidak terbawa cuaca ekstrem yang ada di tengah laut,” tutupnya. 

Pihaknya berharap, para nelayan dan penyuluh yang ikut dalam kegiatan ini bisa mentransfer ilmu kepada nelayan lainnya di wilayahnya masing masing, sehingga keberadaan informasi dari BMKG ini bisa dirasakan dan diakses secara maksimal oleh nelayan. 
Memukul bedug. Pjs Bupati Pandeglang, Gunawan Rusminto, bersama Deputi Bidang Meteorologi BMKG, didampingi Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang, Tri Tjahjo Hendrardhy, resmi membuka kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan. ANTARA/Rangga Eka Putra.




 

Pewarta: Rangga Eka Putra

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020