Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang saat ini tengah melakukan penataan usaha pertanian Talas Beneng dari hulu sampai hilir untuk mendukung program gerakan tiga kali ekspor  (Gratieks) yang merupakan program prioritas nasional Kementerian Pertanian RI.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, H. Budi S. Januardi,  mengatakan hal tersebut pada acara pertemuan dengan steake holder yang membahas tentang Strategi Pengembangan Agribisnis Talas Beneng sebagai komoditas unggul lokal mendukung peningkatan ekspor di Kabupaten Pandeglang, di Saung Saba Juhut, Jum'at, (0 2/10/20).

Baca juga: Elektabilitas Benyamin-Pilar Terus Naik, Pengamat: Modal Kuat Menangkan Pilkada Tangsel

Pertemuan tersebut selain untuk mendukung ketercapaian visi dan misi pembangunan Kabupaten Pandeglang dan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang serta Program Gratieks, juga merupakan rangkaian dari implementasi kepemimpinan proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) TK II yang tengah diikuti oleh Kadistan Pandeglang.

Pada acara tersebut hadir dari berbagai unsur stakeholder yang mewakili Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Pusat, swasta dan masyarakat dan petani setempat 

Dalam pemaparannya, Kadis Pertanian Kabupaten Pandeglang menjelaskan bahwa Talas Beneng (Beuneur jeung Koneng atau dalam bahasa Indonesia Besar dan Kuning) merupakan ikon Kabupaten Pandeglang yang telah disertifikasi oleh Kementan RI sebagai komoditas unggul lokal Kabupaten Pandeglang, dan telah ditetapkan menjadi komoditas ekspor dari Kabupaten Pandeglang untuk 5 tahun ke depan. 

"Talas beneng memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang semua bagiannya bernilai ekonomi, bisa tumbuh dilahan apapun termasuk di bawah tegakan pohon, tidak mengenal musim dan tidak mengenal masa kadaluarsa panen, layak sebagai pangan alternatif pengganti nasi, daunnya dapat diolah seperti tembakau yang zero nikotin," paparnya.

Menurut Budi, permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri sangat tinggi, namun hingga saat ini diakui permintaan tersebut belum bisa terpenuhi semua karena masih terbatasnya jumlah pasokan bahan baku. 

Selanjutnya Kadistan juga menjelaskan tentang beberapa strategi yang akan dilakukan dalam penataan agribisnis Talas Beneng, untuk mengatasi gap antara penawaran dan permintaan yakni melalui penguatan kelembagaan dengan dibentuknya Asosiasi Pelaku Usaha Talas Beneng Kabupaten Pandeglang. 

Penguatan usaha berbasis Korporasi petani dengan akan dibentuknya koperasi, Kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak termasuk MoU dengan buyer dan eksportir serta pendampingan para pelaku utama dan pelaku usaha oleh para PPL dan BPTP Provinsi Banten dalam penerapan teknologi pertanian.

"Dari sisi hulu (on farm) akan diperkuat masalah perbibitan agar bibit talas beneng dapat disertifikat pelabelan bibitnya, kemudian perluasan penanaman sehingga tersebar di 35 kecamatan, pada sisi hilirnya (off farm) melalui diversifikasi produk hasil olahan yang akan  dipasarkan melalui market-place," ujarnya.

Di akhir acara selain diskusi dan tanya jawab, juga dilakukan penandatanganan dukungan stakeholder, berita acara segmentasi usaha talas beneng dan berita acara pembentukan Asosiasi Pelaku Usaha Talas Beneng Kabupaten Pandeglang. Juga  dibagikan beberapa bibit talas beneng kepada para peserta yang hadir, sebagai sebuah gerakan untuk mencintai dan memperluas pertanaman talas  beneng.

“Semoga pertemuan ini bisa membangun pemahaman dan dukungan bersama untuk pengembangan agribisnis Talas Beneng sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja, pemberdayaan masyarakat dan perekonomian di Kabupaten Pandeglang lebih menggeliat lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, dukungan ekspor juga disampaikan oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon Arum Kusnila Dewi yang menyatakan bahwa untuk Gratieks pihaknya akan memilih beberapa desa sebagai lokasi Desa Gratieks dan ekspor dapat dilakukan secara berkelanjutan. Sementara dukungan untuk pemasaran produk dan pembiayaan disampaikan oleh Direktorat Jendral (Ditjen) Tanaman Pangan dan Ditjen Pra Sarana Pertanian ( PSP) Kementan RI.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Distan Pandeglang, para Kabid, Kasi, Korluh, beberapa OPD di Pemerintahan Kabupaten Pandeglang  seperti Dinas Koperasi UMKM, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan SDM, DPMPD, Kabid Tanaman Pangan Dinas  Pertanian Provinsi Banten, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Poktan, Gapoktan, Pelaku Usaha, UMKM, perusahaan buyer talas beneng, perbankan BRI, BJB, BI kantor perwakilan Banten serta dari Kementerian Pertanian: Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen PSP.
Para steake holder usai melakukan pertemuan di Saung Saba Juhut, Jum'at, (0 2/10/20).ANTARA /Istimewa.





 

Pewarta: Sambas

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020