Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/ BRIN), Prof Bambang PS Brodjonegoro, Ph.D mengharapkan Institut Teknologi Indonesia (ITI) dapat menciptakan "technopreneur" yang hasilnya langsung dirasakan masyarakat.

"Kehadiran technopreneur diharap dapat meningkatkan produk inovasi yang dibutuhkan masyarakat dan berpotensi dikomersialisasi oleh pelaku usaha," kata Bambang saat menyampaikan kuliah umum secara virtual di Jakarta, Kamis.

Bambang juga menekankan pentingnya untuk mengembangkan ekonomi berbasis inovasi yang disampaikan.

Dia berharap usulan-usulan ini bisa menjadi pedoman bagi ITI untuk selalu mengembangkan inovasi yang memiliki nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi.

Bambang juga menyampaikan riset dan inovasi yang berkualitas dan melihat apa yang dibutuhkan masyarakat/market, serta adanya dukungan industri, maka inovasi akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. 

"Swasta, sebagai pelaku usaha, termasuk UMKM, yang melakukan investasi berbasis inovasi dapat menciptakan pasar. Dengan demikian, maka konsep triple helix dapat berlangsung. Dan bagi ITI, sebagai sebuah perguruan tinggi yang diarahkan untuk melahirkan banyak technopreneur, diharapkan dapat terus," jelas Bambang.

Bambang menyampaikan kuliah umum bertemakan "Ekonomi Berbasis Inovasi" dihadiri  Rektor Institut Teknologi Indonesia Dr Ir Marzan Aziz Iskandar, IPU, serta diikuti oleh seluruh civitas academica Institut Teknologi Indonesia.

Kuliah Umum diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Institut Teknologi Indonesia Ke-36, yang sekaligus mengawali rangkaian acara Dies Natalis hingga bulan November 2020. 

ITI yang didirikan untuk menghasilkan SDM Unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), telah fokus pada pengembangan riset yang berkelanjutan, melalui pengembangan inovasi sejak tahun 2014. 

Untuk memajukan produk riset dan inovasi teknologi yang dihasilkan, ITI melakukan program inkubasi melalui berbagai bentuk kegiatan seperti transfer teknologi, sertifikasi produk, konsultasi bisnis di bidang manajemen dan pengembangan bisnis, perijinan bisnis, serta pemodalan dan akses jaringan pasar.

Melalui program pendampingan yang terstruktur dan profesional, diharapkan ITI dapat menghasilkan SDM technopreneur di bidang Iptek, yang memiliki nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia dengan mencipakan lapangan kerja serta meningkatkan daya saing, baik di tingkat nasional dan internasional.
 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020