Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bencana alam saat pancaroba yang ditandai hujan lebat, angin kencang, dan petir.
"Kami minta warga jika terjadi cuaca buruk segera menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana alam," kata Rohmat, petugas BPBD Kabupaten Lebak di Lebak, Kamis (17/9).
Baca juga: Pasien COVID-19 di Lebak terus bertambah, kini mencapai 125 orang
Kabupaten Lebak beberapa hari terakhir dilanda hujan lebat, angin kencang, dan sambaran petir. Daerah setempat memasuki pancaroba dari kemarau ke penghujan.
Peluang cuaca buruk tersebut terjadi sore hari, mulai pukul 15.30 sampai 17.30 WIB, bahkan tiga hari lalu dua kampung di Kecamatan Sobang terisolasi akibat banjir. Banjir di daerah itu tidak menimbulkan korban jiwa.
BPBD telah menyebarkan surat imbauan peringatan dini sehubungan tibanya masa peralihan tersebut agar masyarakat mewaspadai cuaca buruk sehingga tidak menjadi korban bencana.
"Kami memperkirakan akhir September 2020 sudah memasuki musim hujan dan warga harus waspada banjir," katanya.
Setiap musim hujan selama ini, Kabupaten Lebak langganan banjir, longsor, dan puting beliung.
Apabila terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, katanya, masyarakat diminta berada di rumah dan dilarang berada di tanah lapang, di bawah pohon, dan di atap genting guna menghindari sambaran petir.
Cuaca ekstrem bisa menimbulkan korban jiwa akibat sambaran petir, terlebih sebelum hujan suhu udara cukup panas.
"Kita jangan sampai terulang kembali sambaran petir yang terjadi 17 Agustus di Kecamatan Cilograng hingga menimbulkan empat korban jiwa," katanya.
BPBD Lebak mempersiapkan peralatan evakuasi dan logistik menghadapi cuaca buruk tersebut guna mengurangi risiko kebencanaan.
Peralatan evakuasi di antaranya kendaraan operasional, gergaji mesin, perahu tempel, pelampung, tenda dan lainnya dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.
Selain itu, persediaan logistik dipastikan aman dan cukup untuk empat bulan ke depan.
"Kami siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat jika terjadi bencana alam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Kami minta warga jika terjadi cuaca buruk segera menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana alam," kata Rohmat, petugas BPBD Kabupaten Lebak di Lebak, Kamis (17/9).
Baca juga: Pasien COVID-19 di Lebak terus bertambah, kini mencapai 125 orang
Kabupaten Lebak beberapa hari terakhir dilanda hujan lebat, angin kencang, dan sambaran petir. Daerah setempat memasuki pancaroba dari kemarau ke penghujan.
Peluang cuaca buruk tersebut terjadi sore hari, mulai pukul 15.30 sampai 17.30 WIB, bahkan tiga hari lalu dua kampung di Kecamatan Sobang terisolasi akibat banjir. Banjir di daerah itu tidak menimbulkan korban jiwa.
BPBD telah menyebarkan surat imbauan peringatan dini sehubungan tibanya masa peralihan tersebut agar masyarakat mewaspadai cuaca buruk sehingga tidak menjadi korban bencana.
"Kami memperkirakan akhir September 2020 sudah memasuki musim hujan dan warga harus waspada banjir," katanya.
Setiap musim hujan selama ini, Kabupaten Lebak langganan banjir, longsor, dan puting beliung.
Apabila terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, katanya, masyarakat diminta berada di rumah dan dilarang berada di tanah lapang, di bawah pohon, dan di atap genting guna menghindari sambaran petir.
Cuaca ekstrem bisa menimbulkan korban jiwa akibat sambaran petir, terlebih sebelum hujan suhu udara cukup panas.
"Kita jangan sampai terulang kembali sambaran petir yang terjadi 17 Agustus di Kecamatan Cilograng hingga menimbulkan empat korban jiwa," katanya.
BPBD Lebak mempersiapkan peralatan evakuasi dan logistik menghadapi cuaca buruk tersebut guna mengurangi risiko kebencanaan.
Peralatan evakuasi di antaranya kendaraan operasional, gergaji mesin, perahu tempel, pelampung, tenda dan lainnya dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.
Selain itu, persediaan logistik dipastikan aman dan cukup untuk empat bulan ke depan.
"Kami siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat jika terjadi bencana alam," katanya.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020