PT Pos Indonesia merayakan HUT ke-274 yang jatuh pada Rabu (9/11) terkait hal itu BUMN berencana akan mengubah wajahnya menjadi lebih digital.

Direktur Komersial PT Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan dalam keterangan tertulis, Jumat, selama ini masyarakat mengenal PT Pos Indonesia yang mempunyai kantor fisik di seluruh Indonesia. Saat ini, PT Pos Indonesia mempunyai 4.500 kantor fisik di seluruh Indonesia.

Namun, kini PT Pos Indonesia sudah mulai melakukan transformasi digital. Salah satunya dengan meluncurkan platform one stop courier mobile application melalui QPosinAja.

Baca juga: Kenari Djaja kembali dapat dua penghargaan MURI

"Platform ini melayani kebutuhan masyarakat terkait kurir. Semua ada di aplikasi QPosinAja. Pelanggan yang ingin mengirim barang tak perlu lagi datang ke kantor pos tapi cukup minta dijemput di rumah dan barang akan diambil. Pemesanan bisa dilakukan melalui aplikasi dan tarif juga sudah tercantum," kata Charles dalam webinar 274 Tahun PT Pos Indonesia: How Digital Are You? yang diselenggakan Katadata, Rabu (9/9) di Jakarta.

Charles menambahkan, PT Pos Indonesia beradaptasi dengan kemajuan teknologi saat ini di mana semua sudah terkoneksi dengan internet. Apalagi di masa pandemik, kata Charles, masyarakat melakukan sebagian besar transaksi secara online dan tak mau lagi antar barang ke lokasi.

Di usia ke-274, PT Pos Indonesia sudah beralih ke digital dengan sejumlah platform yang sudah diluncurkan. Khusus untuk QPosinAja selain barang bisa dijemput ke rumah, masyarakat juga bisa melacak posisi barang dan melakukan pembayaran di tempat.

"Salah satu kelebihan QPosinAja adalah Cash on Delivery alias bayar di tempat. Selama ini pebisnis online masih ada keraguan apakah barang yang mereka kirim dibayar oleh pembeli, atau pembeli juga ragu apakah barang yang dibeli sesuai dengan keinginan. Fasilitas CoD menjawab semua keraguan itu. Berdasarkan pengalaman PT Pos yang sudah lama, proses pengiriman barang bisa dilakukan dengan cara bayar di tempat," ujar Charles.

PT Pos Indonesia juga terus berupaya menarik minat kelompok milenial agar mau menggunakan aplikasi digital yang mereka buat. Charles mengatakan, ada sejumlah cara yang tengah disiapkan PT Pos Indonesia untuk menarik minat kelompok milenial antara lain dengan melakukan promosi di media sosial seperti Instagram dan tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan jasa influencer.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020