Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa memastikan Bendung Pamarayan Lama di Kecamatan Pamarayan direncanakan akan  dijadikan wisata unggulan, sehingga destinasi wisata yang ada di Kabupaten Serang beragam. 

"Kita akan dorong obyek wisata unggulan agar obyek wisata kita ini lebih beragam, karena kita sudah punya obyek wisata pantai, pegunungan, dan wisata religi. Sekarang kita punya wisata peninggalan sejarah zaman Belanda,” ujar Pandji disela Sosialisasi Desa Wisata dan Benda Cagar Budaya di Areal Bendungan Pamarayan Lama, Jum’at (14/8). 

Pandji mengatakan Bendungan Pamarayan Lama pada zamannya terbesar di Indonesia, dan baru terkalahkan pada tahun 1962. Setelah tahun 1962 terbangun  Bendungan Jati Luhur yang lebih besar dari Bendungan Pamarayan.

“Disusul Bendungan Gajah Mungkur, Bendungan Cirata, Bendungan Sabuling tapi sampai tahun 1962 Bendung Pamarayan ini adalah bendungan terbesar di Indonesia makanya ini punya nilai sejarah yang luar biasa,” katanya.

Guna menunjang destinasti wisata unggulan, sebut Pandji diantaranya jalan sudah dibenahi dengan dibetonisasi sebagai penunjangnya. Untuk saat ini obyeknya akan dikemas sebagus mungkin agar lebih menarik. 

“Obyek sudah ada, cuma kemasannya yang akan kita benahi, dan kali mati akan dibangun danau buatan dan gubug-gubug agar terlihat indah,” kata Pandji.

Hadir pada sosialisasi tersebut, Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Hamdani dan puluhan warga dari sejumlah desa di sekitar Bendung Pamarayan Lama. Dalam sosialisasi tersebut diterapkan protokol Kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker.

Kepala Disporapar Kabupaten Serang, Hamdani mengatakan  Pemkab Serang sudah membuat Site Plan atau rencana bangun kedepan tentang wisata Bendung Pamarayan Lama. 

“Kenapa, memang dasarnya punya ciri khas yang tidak dimiliki daerah lain, bahwa sebelum Belanda membangun, Kesultanan Banten sudah menggunakan Bendung Pamarayan untuk mengairi irigasi daerah Pontang, Tirtayasa, Tanara bahkan sampai Kecamatan Kramatwatu, itu sejarah yang saya baca,” ujarnya.

Untuk saat ini, sebut Hamdani, pihaknya sudah membentuk kelompok warga sadar wisata melalui warga setempat untuk dilatih bagaimana mempromosikan dan menjadikan pesonanya areal Bendung Pamarayan. 

“Selain itu juga untuk menginformasikan kepada seluruh masyarakat, karena bagaimana pun ini perlu dukungan penuh masyarakat Pamarayan,” kata Hamdani.


 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020