Gubernur Banten Wahidin Halim meminta Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Banten terus aktif bekerja dan tetap waspada meskipun kasus positif COVID-19 di Banten menurun.

"Terima kasih kepada semuanya. Bahwa penanganan COVID-19 di Banten semakin baik. Penularan semakin terbatas. Yang positif semakin berkurang, tingkat kesembuhan juga tinggi," kata Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dalam rapat terkait penanganan COVID-19 di Pendopo Gubernur Banten di Serang, Rabu.

Ia menyampaikan apresiasi atas kinerja semua pihak yang terlibat dalam penanganan kasus COVID-19 di Provinsi Banten.

"Oleh karena itu kita keluar dari 10 besar. Tapi kepada Gugus Tugas COVID-19 saya minta untuk konsisten terus. Gugus Tugas COVID-19 diaktifkan terus, jangan berhenti, jangan istirahat. PSBB tetap dilanjutkan," katanya.

Karena, kata Wahidin, pelonggaran identik dengan pelanggaran. Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya dengan banyaknya OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkungan Pemprov Banten yang sudah menggelar tes cepat untuk aparatur di lingkungan kerjanya.

Menurutnya, hal itu berdampak kepada para aparatur untuk disiplin dalam menjaga kesehatan pribadi, orang lain, dan lingkungan kerjanya.

"Persamaan persepsi dan keseragaman dalam menghadapi wabah COVID-19 penting," tegasnya.

Menghadapi wabah COVID-19, Wahidin Halim mengajak para pimpinan dan aparatur di lingkungan Pemprov Banten memiliki 'sense of crisis'. Memiliki tanggung jawab moral. Termasuk risiko dari wabah COVID-19 berupa pemangkasan tunjangan kinerja (tukin) yang mencapai 50 persen.

"Ayo kita sama-sama. Sebagai kawan dan sebagai sahabat, di saat krisis inilah kita diuji. Satu per satu persoalan di Banten bisa kita selesaikan," kata Wahidin.

Terhadap pemulihan ekonomi akibat terdampak wabah COVID-19, Gubernur Banten menginstruksikan kepada OPD terkait untuk melakukan analisis dan evaluasi harian, mingguan, hingga bulanan sebagai dasar untuk langkah antisipasi dan perencanaan ke depan.

"Dua sisi yang sulit untuk pemulihan ekonomi. Antara pelonggaran dan pelanggaran. Pemulihan ekonomi berisiko pelanggaran dan peningkatan kasus COVID-19, sisi lain penanganan COVID-19 tetap harus dijalankan" katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Banten Babar Suharso melaporkan pasar tradisional kini sudah mulai ramai. Omzet pedagang yang sempat turun hingga 50 persen, kini kini sudah naik lagi hingga 95 persen.

Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk pelaksanaan protokol kesehatan dan tes cepat di pasar tradisional. Untuk pasar modern terpantau masih melaksanakan protokol kesehatan yang menjadi daya saing di antara mereka sebagai bagian dari rasa amannya pengunjung. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020