Produk batik Lebak dan tenun khas kerajinan lokal hingga menembus pasar dalam negeri dan mancanegara untuk mendukung program Bangga Buatan Indonesia (BBI).

"Kami terus membina dan meningkatkan kualitas dan motif," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat di Lebak, Sabtu.

Pemerintah daerah mengoptimalkan promosi batik Lebak dan tenun Badui pada even kegiatan pameran baik di tanah air maupun luar negeri.

Promosi itu untuk membantu pemasaran para perajin batik dan tenun Badui sehingga dapat menggulirkan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan.

Saat ini, produk batik lokal tersebut diwajibkan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak setiap hari Kamis dan Jumat menggunakan pakaian batik Lebak.

Penggunaan batik Lebak tersebut untuk mendukung dan mendorong BBI agar dicintai masyarakat dan dibeli dalam negeri.

Sebab, produk batik Lebak memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dan berbeda dengan batik-batik lain di Tanah Air.

Desain batik Lebak terdapat 12 motif dan mengandung makna juga filosofi sesuai budaya masyarakat Badui dan budaya masyarakat Kaolotan. 

Selain itu juga unsur alamnya cukup menganggungkan dunia melalui Tanjung Layar Sawarna.

Dari 12 motif batik Lebak itu antara lain Motif Seren Taun, Motif Sawarna, Motif Gula Sakojor, Motif Pare Sapocong, Motif Kahirupan Baduy, Motif Leuit Sijimat, Motif Rangkasbitung, Motif Caruluk Saruntuy, Motif Lebak Bertauhid, Motif Angklung Buhun, Motif Kalimaya dan Motif Sadulur.

Begitu juga tenun Badui kini banyak diminati masyarakat, bahkan menembus pasar Eropa.

Baca juga: Kain Tenun Badui makin diminati konsumen

Produk tenun Badui itu, kata dia, menjadikan kebanggan Pemerintah Kabupaten Lebak setelah desainer dari Jakarta menampilkan lomba busana Internasional di Inggris meraih juara.

"Kami optimistis produk lokal itu dapat mendukung BBI,sehingga mampu menggulirkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19," katanya menjelaskan.

Ia mengajak masyarakat agar mencintai produk Industri Kecil Menengah (IKM) dan bisa memasarkan melalui digital untuk memperluas akses penjualan secara online.

Saat ini, penjualan melalui penggunaan teknologi sangat memudahkan pemasaran, sehingga pemerintah daerah terus meningkatkan kualitas dan mutu agar bisa bersaing pasar.

"Kami setiap tahun selalu mengalokasikan anggaran untuk pelatihan produk batik dan tenun Badui untuk mendukung BBI itu," ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, pelaku IKM Umsaroh mengatakan saat ini di tengah pandemi COVID-19 banyak menerima pesanan para ASN, masyarakat, termasuk warga Moskow karena tahun 2019  mengikuti promosi internasional di negara Rusia.

Saat ini, produk batik Lebak juga memenuhi toko butik batik di wilayah Provinsi Banten. 

Produk batik Lebak yang dirintis 2016 hingga kini permintaan pasar domestik dan mancanegara meningkat. 

"Kami bangga produksi batik Lebak memasuki pasar Rusia dan banyak permintaan," katanya. 

Baca juga: Pekan Ekonomi Kreatif Lebak, kain tenun Badui diminati pengunjung

Baca juga: Terus meningkat, permintaan kain tenun Badui
 

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020