Kelompok pekerja menjadi salah satu pihak yang cukup rentan tertular Covid-19. Rutinitas mereka di tempat kerja, terkadang tak selalu mendapat perhatian serius dari pemilik perusahaan.

Situasi itu menempatkan para pekerja dalam keadaan terjepit. Satu sisi mereka harus terus bekerja guna menopang finansial perusahaan agar tak melakukan PHK. Namun sisi lain, teror penularan Covid-19 selalu membayangi saat mereka menjalankan kewajibannya.

Para pekerja dalam bidang tertentu harus pula melengkapi tugasnya dengan Alat Pelindung Diri (APD). Atau minimal, tersedia sarana pendukung agar menjaga sterilisasi aktivitas di ruang kerja, seperti hand sanitizer, tempat cuci tangan disertai sabun, serta pengecekan suhu tubuh.

Menjawab itu, Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia memberdayakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mereka miliki, yakni Koperasi Pekerja Indonesia Sejahtera (K-PINS) guna mendata para anggotanya yang membutuhkan APD sebagai alat proteksi diri dari Covid-19.

ASPEK sendiri kini memiliki total anggota lebih dari 100 ribu pekerja di berbagai bidang. Mereka tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Untuk Tangerang Raya, tercatat ada sekira 15 ribu pekerja yang tergabung dalam ASPEK Indonesia.

"Jadi melalui koperasi dan UMKM ini, kami berupaya menyelamatkan para pekerja di lapangan. Menyalurkan APD bagi yang membutuhkan. Kami telah bekerjasama dengan PT EKI sebagai produsen, lalu menyalurkan ke anggota koperasi kami, dengan berbagai sistem pembayaran, bisa dicicil juga," kata Ketua K-PINS, Muhamad Hakim, dihubungi Jumat (12/6/2020).

Menurut Hakim, sejumlah APD standar WHO telah diterimanya dari PT EKI. Baginya, kerjasama itu bak gayung bersambut lantaran sejak jauh hari pihaknya menantikan kerjasama dari berbagai pihak guna menekan angka penyebaran Covid-19 di kalangan pekerja.

"Bagi kami ini seperti gayung bersambut, jika di awal kami sudah woro-woro pentingnya APD, masker, dan lain-lain, lalu datanglah PT EKI membantu menawarkan kerjasama itu. Jadi ini bukan semata soal bisnis, tapi ada misi sosial yang sedang terjalin," tutur Hakim, yang juga menjabat Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Organisasi ASPEK Indonesia.

Dilanjutkan dia, misi sosial PT EKI patut diapresiasi. Sebab, tak banyak perusahaan yang menjalani bisnisnya disertai bentuk kepedulian sosial. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, hampir semua sektor bisnis terimbas sehingga sulit bagi perusahaan mengambil kebijakan di luar penyelamatan finansial dan produksi.

"Kami punya basis sektor kesehatan dan farmasi. Fokus perhatiannya sepertinya meluas, bukan hanya APD, jadi bukan hanya membantu kawan-kawan medis tapi juga menyelamatkan kawan-kawan pekerja," jelasnya.

Beberapa pengurus K-PINS sempat melakukan kunjungan meninjau salah satu pabrik konsorsium PT EKI yang memproduksi APD di kawasan Subang, Jawa Barat. Di sana diperlihatkan secara langsung proses pengerjaan dari mulai pengolahan bahan baku sampai dengan hasil produksi APD siap pakai. 

Sementara itu, Direktur Utama PT EKI, Satrio Wibowo, menerangkan, perusahaannya siap mensupport keberadaan koperasi dan UMKM para pekerja. Selain nilai sosial, ada upaya untuk menopang keberlangsungan usaha tersebut agar tak kolaps di masa pandemi saat ini.

"Kita full support membantu koperasi dan UMKM untuk menambah program berdagang APD dengan bagi hasil (mudharabah) dengan anggota koperasi, sehingga menjadi alternatif pemasukan dana bagi koperasi," tandasnya.

Pewarta: Fadzar Ilham

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020