"Pengujian kereta ukur untuk keperluan pengukuran dan pengujian sehingga diketahui kualitas dan performansinya sebelum layak untuk dioperasikan dalam waktu dekat ini," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Jakarta Banten, Rode Paulus Gagok Pudjiono saat bertemu dengan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Lebak, Kamis.
Rode mengatakan dengan pengoperasian jalur Maja-Rangkasbitung akan menambah sarana frekuensi transportasi bagi masyarakat akan menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: BPBD Lebak distribusikan air bersih ke tiga kecamatan
Baca juga: Sekda Lebak: Koperasi harus mampu bersaing
"Transportasi paling efektif penumpang barang saat ini kereta api, karena memiliki jalur tersendiri, kecepatan stabil sehingga ada kepastian pelayanan" kata Rode.
Bupati Lebak iti Octavia Jayabaya menyatakan pengoperasian commuter line Maja-Rangkasbitung akan memberikan dampak positif bagi sosial ekonomi masyarakat di daerah itu, terlebih dengan visi pemerintah daerah saat ini yang menitik beratkan pada pengembangan wisata sebagai pemantik pertumbuhan ekonomi daerah, akan memudahkan jalur transportasi para wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten itu.
"Kami berharap pengujian ukur ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan kita semua, sehingga jalur kereta api commuter line Maja-Rangkasbitung segera dioperasikan dan membawa manfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Lebak" ujar Iti.
Kereta Ukur sendiri adalah kereta ukur yang digunakan untuk pengukuran dan pengujian sarana material yaitu lokomotif, kereta dan gerbong. Pengujian dan pengukuran untuk mengetahui karakteristik dan performansi dari sarana-sarana yang telah ada, apakah sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh PT KAI.
Baca juga: Peluncuran "Ambulance Feeder" dilaksanakan di Lebak
Baca juga: Jumlah kemiskinan di pedalaman Lebak menurun
