Cibinong, Jawa Barat (ANTARA) - Asisten pelatih klub Liga Singapura Home United Syed Karim menyebut kekalahan 2-3 skuatnya dari PSM Makassar, meski awalnya unggul 2-0, pada laga Grup H Piala AFC 2019 yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, karena kelelahan.
"Kekalahan itu mungkin karena kami baru saja bertanding di hari Sabtu (27/4) di Liga Singapura," ujar Syed dalam konferensi pers usai pertandingan.
Meski demikian, pria yang datang ke konferensi pers untuk menggantikan pelatih Noh Rahman yang diusir wasit saat pertandingan itu menilai semua pemainnya tampil baik.
Menurut dia, saat ini yang perlu dilakukan timnya adalah fokus kepada laga terakhir Grup H melawan Kaya FC-Iloilo di Singapura, Selasa (14/5).
Home United bertekad membalaskan dendam karena pada pertemuan pertama grup yang digelar di Filipina, mereka takluk kepada Kaya FC dengan skor 0-5.
Jika menang dengan paling sedikit memasukkan enam gol tanpa kebobolan, Home bakal menempati posisi kedua klasemen akhir Grup H sehingga membuka peluang lolos ke semifinal zona ASEAN Piala AFC 2019 via jalur 'runner up' terbaik.
"Kami mau menang demi lolos ke babak berikutnya," kata Syed.
PSM membalikkan kedudukan dari tertinggal 0-2 menjadi menang 3-2 atas tim Liga Singapura Home United di laga Grup H Piala AFC 2019, Selasa.
PSM tertinggal 0-2 lebih dahulu melalui dua gol Mohammad Hafiz Noor (51', 55'), namun membalas lewat gol Marc Klok (60'-penalti, 78') dan Guy Junior (86').
Kemenangan ini mengantarkan PSM ke semifinal zona ASEAN Piala AFC 2019 sebagai juara Grup H karena unggul head to head dari peringkat kedua Kaya FC-Iloilo yang mengemas delapan poin.
Seandainya Kaya menang dan PSM kalah pada pertandingan terakhir Grup H, maka kedua tim berpoin 11, tapi PSM tetap menjadi yang terbaik karena dalam dua kali pertemuan PSM tidak pernah kalah dari Kaya, yaitu seri 1-1 di Indonesia dan menang 2-1 di Filipina.