Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten mengalokasikan dana sebesar empat persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk program makan bergizi gratis (MBG) tingkat SMA/SMK dan SKh.
"Sesuai petunjuk teknis dari Kemendagri, kita alokasikan empat persen dari PAD untuk program MBG," kata Pj Gubernur Banten Al Muktabar saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di SMKN 3 Kota Tangerang, Kamis.
Selain itu, Pemprov Banten juga akan mengalokasikan dana bagi kabupaten/kota untuk program MBG melalui anggaran bagi hasil daerah. Namun, semua itu masih menunggu instruksi dari pusat terkait sistem pembiayaan untuk MBG.
Sebab, Provinsi Banten masuk dalam regional yang nilai besaran untuk menu MBG setiap anak sebesar Rp14 ribu sampai Rp15 ribu. "Ini yang kita masih tunggu, tetapi kita siapkan sumber alokasinya dahulu," ujarnya.
Baca juga: Wapres Gibran tinjau makan bergizi gratis di SMKN 3 Kota Tangerang
Pemprov Banten juga ingin memaksimalkan potensi setiap sekolah seperti halnya SMKN 3 Kota Tangerang yang mampu membuat menu makanan MBG sendiri.
"Karena di sini ada jurusan tata boga, menu MBG dimasak oleh siswa dan guru. Ini bisa menekan biaya. Potensi ini yang akan kita maksimalkan ke depannya dengan pendataan," ujar Al Muktabar.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan pemantauan kegiatan makan bergizi gratis (MBG) di SMK 3 Kota Tangerang yang akan jadi percontohan skala nasional.
Wapres Gibran mengatakan program MBG bukan sekadar penyediaan makanan gratis, melainkan langkah strategis untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.
Baca juga: Dampak makan bergizi gratis, siswa suka konsumsi sayur
Ia menekankan pentingnya sinergi dan keterlibatan berbagai pihak, termasuk sekolah kejuruan seperti SMKN 3 Tangerang, dalam mendukung program nasional Bapak Presiden Prabowo.
Wapres memberikan apresiasi kepada SMKN 3 Tangerang atas kontribusinya dalam menyiapkan dan menyajikan 864 paket menu bergizi yang terdiri atas nasi, ayam teriyaki, tumis buncis wortel bakso, pisang, dan susu.
"Model pelibatan pendidikan kejuruan pada program pemerintah semacam ini tidak hanya mendorong peningkatan kesehatan anak didik, tetapi juga kapasitas pembelajaran bagi siswa," kata Gibran.
Baca juga: Gubernur Banten: pelibatan siswa SMK dalam MBG tunjang praktik