Lebak (ANTARA) - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandru Susanto mengatakan berupaya memaksimalkan pemanfaatan anggaran khusus ketahanan pangan untuk mewujudkan swasembada pangan.
Yandri di Kabupaten Lebak, Rabu, mengatakan Kemendes PDT memiliki dana yang sangat besar untuk ditransfer ke 75.000 desa senilai Rp71 triliun.
Dari dana yang ditransfer ke desa hampir Rp16 triliun anggaran ditujukan untuk ketahanan pangan. Sehingga ia ingin mewujudkan swasembada pangan desa yang akan terhubung manfaatnya dengan program nasional makan siang bergizi.
"Saya sampaikan di mana-mana, saya nggak mau desa itu jadi penonton. Termasuk desa-desa yang ada di Banten, potensi sangat luar biasa. Maka kalau ada dana, ada manusianya, tinggal pendampingan satu kawasan," ujar dia.
Baca juga: Mentan dan Mendes dijadwalkan tanam jagung seluas 635 ha di Lebak
Oleh karena itu dalam upaya memaksimalkan anggaran, ia membutuhkan bantuan pendampingan dan pengawasan kepala desa oleh TNI-Polri.
"Saya minta TNI Polri, atas perintah Kapolri dan Panglima (TNI), itu langsung mendampingi para kepala desa. Memastikan anggaran 50 persen dari dana desa itu tidak boleh dipermainkan. Tidak boleh sekali pakai," ujar dia.
Yandri menginginkan agar masyarakat desa tidak mengambil bahan baku pangan dari provisi lain.
"Intinya desa harus menyiapkan bahan baku untuk swasembada pangan yang digunakan untuk makan siang bergizi. Saya kira itu dari Menteri Desa, dananya sudah ada, sangat besar," ujar dia.
Yandri mengatakan sesuai Asta Cita keenam, yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, maka hal itu bisa cepat diwujudkan.
Baca juga: Mendes sebut Banten potensial suplai bahan baku makanan bergizi