Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lebak, Banten bekerja keras untuk memenuhi stok darah dari pendonor lokal sehingga tidak perlu meminta keluar daerah.
"Kita optimistis ketersediaan darah terpenuhi dari pendonor lokal," kata Ketua PMI Kabupaten Lebak H Asep Komar Hidayat di Rangkasbitung, Lebak, Selasa.
Di Kabupaten Lebak terkadang stok darah di Unit Transfusi Darah-Palang Merah Indonesia (UTD-PMI) setempat menipis hingga kehabisan persediaan, jika terjadi peningkatan pasien kasus Demam Dengue Berdarah (DBD).
Permasalahan bisa menipis hingga kehabisan stok darah karena terbatasnya pendonor darah dari masyarakat.
Petugas terpaksa mencari pendonor keluar daerah, seperti Tangerang, Serpong dan Karawang untuk menutupi permintaan pasien.
Baca juga: Sambut Hari Pengayoman, Kemenkumham Banten bakti sosial lewat donor darah
Baca juga: Sambut Hari Pengayoman, Kemenkumham Banten bakti sosial lewat donor darah
Selain itu juga dilakukan pengganti dari keluarga pasien menjadi pendonor untuk memenuhi ketersediaan darah.
Namun demikian, pihaknya menjamin persediaan darah melimpah dari pendonor lokal dari Kabupaten Lebak dengan mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi bahwa donor darah itu menyehatkan.
Pihaknya melibatkan semua komponen instansi pegawai pemerintah, BUMD, BUMN, TNI, Polri, pelajar dan pegawai perusahaan swasta sebagai pendonor untuk memenuhi ketersediaan darah.
Petugas dengan sistem jemput bola mengambil darah dari pendonor tersebut dengan menggunakan kendaraan khusus transfusi darah.
Baca juga: Kementerian Kesehatan lakukan akreditasi UDD PMI Kota Tangerang
Baca juga: Kementerian Kesehatan lakukan akreditasi UDD PMI Kota Tangerang
Selain itu juga pendonor yang sudah menjalin kerja sama dengan UPTD Rangkasbitung tetap berjalan, meski di luar daerah.
"Kami berharap semua komponen dari lokal itu menjadi pendonor, karena memberikan kemaslahatan kepada orang lain yang tengah menjalani penyembuhan di rumah sakit. Kita jangan sampai terjadi kehabisan darah," kata Asep yang baru dua hari dilantik Ketua PMI Lebak.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian UTD-PMI Rangkasbitung, dr Firman Rahmatullah mengatakan selama ini persediaan darah mencukupi untuk kebutuhan pasien baik golongan O, A,B dan AB.
Sebagian besar permintaan darah untuk pasien rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung antara 30 sampai 50 kantong per hari.
"Kami bisa memenuhi kebutuhan darah dan jika terpaksa keluarga pasien mencari darah ke Bekasi, Bogor, Tangsel, Serpong dan Jakarta," katanya menjelaskan.
Baca juga: PMI Kota Tangerang gelar pelatihan kesiapsiagaan hadapi risiko bencana
Baca juga: PMI Kota Tangerang gelar pelatihan kesiapsiagaan hadapi risiko bencana