Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten terus mengendalikan inflasi guna meningkatkan daya beli masyarakat sehingga terpenuhi kebutuhan konsumsi pangan keluarga.
"Kita mengapresiasi daya beli masyarakat hingga kini relatif stabil, karena inflasi bisa dikendalikan," kata Asisten Daerah (Asda) II Sekretariat Kabupaten Lebak Ajis Suhendi dalam keterangan di Rangkasbitung, Banten, Rabu.
Pemerintah Kabupaten Lebak mampu mengendalikan inflasi pada Januari 2024 dari 4,14 persen menurun pada Mei menjadi 2,1 persen.
Dari 2,1 persen itu kembali menurun pada Juni 2024 menjadi 1,37 persen.
Selama ini, kata dia, nilai inflasi di Kabupaten Lebak berhasil dikendalikan di bawah nasional 2,51 persen juga di bawah provinsi 2,49 persen.
"Kami mampu mengendalikan inflasi sehingga daya beli masyarakat Kabupaten Lebak relatif stabil dan normal," katanya.
Baca juga: BPS Banten: Rekreasi, olahraga dan budaya andil inflasi 1,03 persen
Baca juga: BPS Banten: Rekreasi, olahraga dan budaya andil inflasi 1,03 persen
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Lebak berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan Perum Bulog untuk pengendalian inflasi.
Diantaranya merealisasikan pasar murah, penyaluran bantuan sosial bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berupa bantuan beras.
Selanjutnya, gerakan pangan murah juga ketersediaan pasokan bahan pokok dan stabilitas harga di pasaran.
Di Kabupaten Lebak hingga kini tidak ditemukan ada kerawanan pangan sehingga inflasi bisa dikendalikan.
"Kami minta petani dapat mengoptimalkan lahan untuk ditanami padi, hortikultura dan palawija untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat," pungkas Ajis.
Baca juga: Pada Juni, BPS Banten catat deflasi kedua sebesar 0,08 persen
Baca juga: Pada Juni, BPS Banten catat deflasi kedua sebesar 0,08 persen