Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, di Serang, Banten, Jumat, mengatakan berdasarkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada kuartal tiga tahun 2023 mencapai 4,97 persen yang berada di atas pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 4,94 persen.
Menurutnya, kondisi tersebut merupakan hasil dari pengambilan langkah-langkah dalam pengendalian inflasi. Salah satunya dengan menjaga keseimbangan antara faktor penawaran dan faktor permintaan.
"Kita ketahui bahwa inflasi ini seperti denyut darah, terlalu rendah masalah dan terlalu tinggi juga masalah. Dan kita terus berupaya mencari titik keseimbangan itu," katanya.
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani di Banten naik 0,18 persen
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani di Banten naik 0,18 persen
Ia juga mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, mencatat secara year on year (y-o-y) bulan Desember 2023 Inflasi Provinsi Banten sebesar 3,06 persen. Yang mana, inflasi tersebut masih dipicu oleh beberapa komoditi pemicu seperti beras dan cabai.
"Dan keseimbangan itu kita lakukan dalam menindaklanjuti komoditi pemicu inflasi, seperti beras dan cabai sebagai upaya mempertahankan pangan kita,” jelasnya.
Ia menambahkan, setelah El Nino pihaknya juga terus memaksimalkan pengendalian inflasi dengan memperhatikan siklus tanam bagi komoditas pemicu inflasi. Dimana, upaya tersebut berkolaborasi dengan stakeholder untuk menentukan berbagai kebutuhan seperti penentuan cuaca, bibit atau benih tanaman.
"Seusai kemarau panjang, kita juga mengupayakan lahan tanam seperti sawah-sawah atau ladang dengan siklus tanam yang kita terus komunikasikan dengan menteri pertanian dan BMKG,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, soal bibit dan pupuk sudah diajukan ke Pemerintah Pusat, maka kedepannya diharap sentra-sentra pangan akan semakin tinggi.