Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Sidang Majelis Tinggi di Puri Cikeas, Bogor, Jumat, menenangkan para kader dan menyampaikan kepada mereka langkah NasDem dan Anies Baswedan bukan kiamat bagi Partai Demokrat (PD).
SBY meyakini kerja sama sepihak yang ditempuh NasDem bersama PKB beserta penetapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden Anies merupakan rencana Tuhan yang justru menyelamatkan Partai Demokrat ke depannya.
"Saya sangat mengerti, perasaan, emosi, para kader. Saya minta mari kita tenangkan hati kita, pikiran kita. Ini bukan kiamat, ini bukan akhir dari perjuangan kita, bukan. Ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan yang harus kita hadapi, dan kita atasi," kata SBY.
Baca juga: Anies Baswedan dan Tim 8 diterima SBY di ruangan "bersejarah" Cikeas
Dalam kesempatan yang sama, dia mengajak para pengurus dan kader Partai Demokrat untuk justru bersyukur krisis yang mereka hadapi itu terjadi tidak 1–2 hari sebelum batas pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di KPU berakhir.
"Sekarang bayangkan, kalau ditelikung-nya kita ini, ditinggalkannya kita ini sebelum 1–2 hari batas pendaftaran KPU. Kita masih ditolong oleh Allah. Kita masih diselamatkan oleh sejarah," kata Susilo Bambang Yudhoyono.
Kemudian, SBY menyebut langkah Anies dan NasDem itu justru menyelamatkan partai, karena mereka tidak harus mendukung bakal calon presiden yang tidak jujur dan tidak amanah.
"Saya kira kalau kita renungkan ini, ambil hikmahnya, kita dibebaskan dari dosa yang mungkin akan kita pikul kalau kita masih berada bersama-sama mereka itu dan mengusung seseorang menjadi pemimpin bangsa Indonesia," tutur SBY.
Baca juga: Surya Paloh sebut duet Anies-Muhaimin mungkin tapi belum terformalkan
Dalam kesempatan yang sama, SBY juga mengutip satu ayat dalam Al Quran yang berbunyi: "Di balik kesulitan ada kemudahan". Dia menyampaikan itu kepada para pengurus dan kader sembari menyatakan dia meyakini Demokrat dapat menemukan jalan yang lebih baik ke depan untuk memperjuangkan visi perubahan dan perbaikan-nya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
SBY memimpin Sidang Majelis Tinggi Demokrat, didampingi oleh Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulungnya yang juga menjabat Ketua Umum Demokrat dan Wakil Ketua Majelis Tinggi, kemudian Andi Alfian Mallarangeng yang merupakan Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat.
Sidang diawali dengan pembukaan oleh SBY, kemudian penyampaian fakta-fakta peristiwa terkait langkah sepihak NasDem dan Anies yang disampaikan oleh Iftitah Sulaiman (utusan Demokrat di Tim 8 Koalisi Perubahan), dan lanjut memberikan arahan-arahannya kepada pengurus, kader, dan anggota Sidang Majelis Tinggi.
Usai menyampaikan arahan selama lebih dari 30 menit, Sidang Majelis Tinggi diskors untuk istirahat.
Baca juga: Nasib PKB di Koalisi Indonesia Maju, Airlangga sebut segera dibahas
Baca juga: Ganjar Pranowo disebut bacapres miliki yang pengalaman lengkap
SBY sebut aksi NasDem dan Anies Baswedan bukan kiamat bagi Demokrat
Jumat, 1 September 2023 17:44 WIB
Ini bukan kiamat, ini bukan akhir dari perjuangan kita, bukan. Ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan yang harus kita hadapi, dan kita atasi