Pandeglang (Antara News) - Pemerintah Provinsi Banten akan meneliti pelaksanaan lelang pengadaan secara elektronik (LPSE) dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk meningkatkan serapan anggaran sampai dengan triwulan II 2015.
"Kita akan berupaya meningkatkan serapan anggaran, dan langkah pertama dengan melakukan penelitian kembali terhadap LPSE dan UPL," kata Sekretaris Provinsi Banten Kurdi Matin di Pandeglang, Senin.
Penelitian itu, kata dia, perlu dilakukan agar tidak terjadi lagi kegamangan dalam proses pelelangan serta kegagalan lelang.
"Lelang merupakan proses awal dari kegiatan pembangunan, karena selama ini ada kegamangan dalam pelaksanaanya maka kita perlu melakukan penelitian kembali terhadap LPSE dan UPL," ujarnya.
Terkait serapan anggaran, menurut dia, sampai dengan triwulan II 2015 ini relatif lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"SP2D kita sudah mencapai 31 persen, dan setiap triwulan selalu masuk ke tim evaluasi anggaran pemerintah, harus diakui memang tidak begitu baik tapi kalau di bandingkan provinsi lain Baten cukup baik," ujarnya.
Kurdi juga menyatakan sampai dengan akhir 2015, serapan anggaran di Provinsi Banten bisa mencapai 90 persen.
"Walapun sampai triwulan II masih rendah, tapi kita yakin sampai dengan akhir tahun bisa mencapai 90 persen," katanya.
Berdasarkan data Biro Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Provinsi Banten, dari total APBD 2015 provinsi itu sebesar Rp8,847 triliun, pada triwulan II baru terserap 26,35 persen atau Rp2,357 triliun, sisanya Rp6,559 triliun masih berada di kas daerah.