Alia Laksono paparkan solusi SDGs pada Youth Forum 2022

Serang (ANTARA) -
Staff Khusus Kemenpora RI Bidang Kreativitas dan Inovasi Kaum Milenial, Alia Noorayu Laksono memaparkan solusi tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/ SDGs) dalam ajang ECOSOC Youth Forum 2022.

Kegiatan diskusi virtual bertemakan "Membangun kerjasama antar pemuda untuk mencapai SDGs dalam masa recovery" yang diselenggarakan oleh United Nations Development Program (UNDP), United Nations Volunteers (UNV), dan United Nations Children's Fund (UNICEF) yang diwakili oleh Generation Unlimited, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Kemenpora dan Talenta Muda Utama gelar kejuaraan bulu tangkis Tangerang "Tadama Cup II"

Alia Laksono dalam keterangan tertulis, Selasa, mengatakan pandemi Covid-19 dan dampak negatifnya telah mempengaruhi semua orang, terutama bagi negara Indonesia, dampaknya juga dirasakan oleh penduduk usia produktif, termasuk para pemuda, banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan, ada juga yang harus menunda dan menyesuaikan diri dengan pendidikan mereka, dan banyak yang harus menanggung lebih banyak beban dalam mendukung kehidupan dan keselamatan keluarga mereka.

Alia dalam diskusi tersebut memberikan beberapa point Solusi SDGs dalam ECOSOC Youth Forum 2022 meliputi: 
1. Peran Pemuda di Indonesia dalam membangun Aliansi dengan Pemerintah untuk mempercepat solusi dalam pembangunan berkelanjutan di dunia pasca pandemi Covid-19, dimana pemuda harus menjadi inisiator dan kolaborator dengan jiwa sosial yang tinggi.
2. Memberikan ruang untuk menggerakkan dan memotivasi kaum muda untuk berkontribusi dalam proses pemulihan, dimana lewat semangat besar yang dimiliki pemuda akan banyak perubahan serta perbedaan besar yang baik untuk masa depan. 
3. Selain pemuda, penting untuk memberikan fokus khusus kepada wanita dalam proses pemulihan pasca pandemi Covid-19, terutama wanita muda. 
4. Memberikan kesempatan bagi wanita untuk memimpin dan memainkan peran kunci dalam proses pemulihan pasca pandemi Covid-19. 
5. Perlunya mendukung, memperkuat, dan memobilisasi jaringan pemuda, terutama dengan wanita di depan sebagai pemimpin. 
6.Tidak membatasi jaringan pemuda untuk tumbuh di level nasional saja. Jaringan pemuda di tingkat nasional juga harus berkolaborasi untuk menciptakan jaringan yang lebih besar di tingkat global.