Penyelenggaraan MICE di Indonesia Butuh Infrastruktur Terintegrasi
Selasa, 16 September 2014 16:11 WIB
Jakarta (Antara News) - Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yanti Sukamdani mengatakan, potensi penyelenggaraan meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE) di Indonesia sangat besar terutama menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), namun untuk menangkap peluang tersebut masih dibutuhkan infrastruktur terintegrasi yang memadai.
"Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk MICE, sangat disayangkan kalau pelaku usaha di Indonesia justru menyelenggarakan kegiatan pameran dan meeting di Singapura," kata Yanti saat dihubungi, Senin.
Yanti mengatakan, selama ini perhelatan besar MICE banyak diselenggarakan di Singapura. Terkait dengan masuknya MEA, Indonesia harus mampu meningkatkan potensi yang dimiliki dalam hal penyelenggaraan MICE.
"Agar kita berhasil dalam mengikuti bidding (tender) penyelenggaraan MICE ada dua syarat yang harus dipenuhi yakni ketersediaan lokasi dan kemudahan askes menuju lokasi," kata Yanti.
Lebih rinci Yanti menambahkan kesuksesan dalam penyelenggaraan MICE juga sangat bergantung kepada kapasitas pengunjung dan didukung fasilitas multimedia yang memadai serta layanan yang terintegrasi.
Yanti mengatakan, selama ini kegiatan MICE yang diikuti di Indonesia masih berskala kecil, sedangkan untuk yang berskala besar tentunya membutuhkan dukungan infrastruktur berstandar internasional.
Hal senada disampaikan oleh CEO MICE Biz pengelola The Kasablanka, penyedia layanan MICE di mal Kota Kasablanka, Jim Tehusijarana. Permintaan terhadap layanan terintegrasi dan infrastruktur berstandar internasional di bisnis MICE semakin tinggi.
Karena itu, terang Jim, di The Kasablanka pihaknya menyiapkan infrastruktur seperti pencahayaan, sistem suara, fasilitas multimedia, dan catering yang telah terintegrasi. Kemudian yang lebih penting lagi adalah kesiapan sumber daya manusia dalam menyelenggarakan kegiatan apalagi kalau itu merupakan international events.
Jim yakin dengan fasilitas 1,4 hektar ruang pertemuan di The Kasablanka akan dapat memenuhi berbagai kebutuhan penyelenggaraan MICE. Dalam operasinya selama setahun ruang pertemuan yang berada di kawasan Kuningan Jakarta itu telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan internasional dan nasional diantaranya pagelaran Peter Cetera, AMI Award, Cesar Milan, dan lain sebagainya.
Terkait dengan penyelenggaraan pameran, Yanti berharap ke depan akan adanya perbaikan regulasi untuk MICE berstandar internasional diantaranya kemudahan bea dan cukai agar barang yang tujuannya untuk contoh (sample) tidak dikenakan pajak.